Rupiah Tertekan Dekati Rp16.300 per USD Jelang Pengumuman BI Rate
Rupiah hari ini melemah mendekati Rp16.300 per USD menjelang rilis neraca perdagangan dan pengumuman BI Rate.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.992 pada perdagangan hari ini, Rabu (15/1/2025). Sementara Rupiah tertekan mendekati Rp16.300 per USD.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, pergerakan saham hari ini akan sangat dipengaruhi dua agenda ekonomi besar dari Tanah Air yang telah dinanti pelaku pasar.
Pertama, rilis data neraca perdagangan Desember 2024 dan kedua, penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate.
"Untuk besaran bunga acuan Bank Indonesia diproyeksikan akan tetap dipertahankan di level 6 persen. Sementara neraca perdagangan diproyeksikan tetap mencatat surplus," kata Gunawan, Rabu (15/1).
Gunawan menjelaskan, sentimen domestic akan memberikan pengaruh positif bagi kinerja pasar keuangan. Namun agenda rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) justru yang dikhawatirkan dapat memicu tekanan pada pasar keuangan di Asia.
"AS akan merilis inflasi yang diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi sebelumnya. Baik untuk inflasi inti maupun inflasi pada umumnya, yang masing-masing berpeluang naik menjadi 0,4 persen secara bulanan," tuturnya.
Jika rilis data inflasi tersebut sesuai ekspektasi, lanjut Gunawan, maka harapan pemangkasan suku bunga The Fed kian memudar. Ini bisa berdampak pada kenaikan imbal hasil US Treasury, yang nantinya akan memicu tekanan pada IHSG dan mata uang Rupiah.
"IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.950-6.130 hari ini," ujar Gunawan.
Sementara itu, Rupiah hari ini ditransaksikan melemah di level Rp16.290 per USD. Rupiah diproyeksikan akan berkonsolidasi di level tersebut sementara waktu.
"Pada perdagangan pagi ini imbal hasil US treasury 10 tahun terpantau masih bertahan di level yang tidak jauh berbeda dari perdagangan sore kemarin dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi harga emas. Di mana harga emas ditransaksikan relatif stabil di level USD2.672 per ons troy," ujar Gunawan.
(Fiki Ariyanti)