IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 93 poin atau 0,57 persen ke level Rp16.283 per USD setelah sebelumnya terdepresiasi. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global dan domestik.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu data pada Jumat lalu menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat secara tak terduga pada bulan Desember, dan tingkat pengangguran menurun, menandakan akhir 2024 yang kuat bagi pasar tenaga kerja.
“Hal ini mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tetap bulan ini,” ujar Ibrahim dalam risetnya, Senin (13/1/2025).
Selain itu, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi yang lebih luas terhadap minyak Rusia pada Jumat.
Sanksi baru tersebut mencakup produsen Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia, yang menargetkan pendapatan yang telah digunakan Moskow untuk mendanai perangnya dengan Ukraina.