MARKET NEWS

Saham Asia Naik jelang Pengumuman Data Inflasi AS

Wahyu Dwi Anggoro 12/07/2023 09:37 WIB

Saham Asia bergerak lebih tinggi pada Rabu (12/7/2023) pagi menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) terbaru.

Saham Asia Naik jelang Pengumuman Data Inflasi AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham Asia bergerak lebih tinggi pada Rabu (12/7/2023) pagi menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) terbaru.

Dilansir dari Reuters, data inflasi AS yang akan dirilis hari ini bisa memberikan petunjuk terkait kemungkinan Federal Reserve berada di akhir siklus kenaikan suku bunga yang agresif.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,61%, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,54%. 

Di sisi lain, Indeks Nikkei Jepang turun 1%.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga konsumen meningkat sebesar 3,1% pada Juni, setelah kenaikan sebanyak 4% pada Mei. Jika benar, angka itu merupakan yag terendah sejak Maret 2021.

"Data ini mungkin tidak akan mengubah niat The Fed untuk melanjutkan kenaikan pada pertemuan FOMC Juli," kata ahli strategi Saxo Markets dalam sebuah memo.

"Namun, jika inflasi inti melambat seperti yang diantisipasi, peluang kenaikan suku bunga fdi September dan November tetap rendah," tambah mereka.

Inflasi inti diperkirakan turun untuk bulan ketiga menjadi 5% dari 5,3%. Meski demikian, angka itu masih dua kali lipat dari target 2% The Fed.

Saham China melemah 0,14%, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5% pada awal perdagangan. Awal pekan ini, China memperpanjang beberapa kebijakan untuk menopang sektor real estat hingga akhir tahun 2024, memicu ekspektasi akan stimulus yang lebih banyak.

Indeks dolar, yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,197% ke level 101,37, terendah dalam dua bulan.

Euro naik 0,16% menjadi USD1,1024, setelah mencapai puncak dua bulan di awal sesi, sementara sterling mencapai puncak 15 bulan di level USD1,2940.

Yen Jepang melanjutkan kenaikannya dan telah naik hampir 4% dari level terendah tujuh bulan yang dicapai pada Juni. Bulan lalu, pasar sempat waspada terhadap kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang. (WHY)

SHARE