MARKET NEWS

Saham BRPT, TPIA, hingga CUAN Berpesta, Harta Prajogo Pangestu Naik Rp18,44 T

Maulina Ulfa - Riset 15/09/2023 11:49 WIB

Harta taipan Prajogo Pangestu meroket dalam sehari semalam imbas naiknya saham Barito Pacific Tbk (BRPT), Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) hingga Petrindo

Saham BRPT, TPIA, hingga CUAN Berpesta, Harta Prajogo Pangestu Naik Rp18,44 T. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harta taipan Prajogo Pangestu meroket dalam sehari semalam imbas naiknya saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) hingga PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dalam sepekan terakhir.

Pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (15/9/2023), saham BRPT naik 6,25 persen, sementara saham TPIA naik 15,04 persen dan CUAN naik 9,76 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Dalam sepekan terakhir, saham BRPT naik 19,3 persen, sementara TPIA dan CUAN masing-masing naik 30 persen dan 31,25 persen. CUAN kini bahkan masuk special monitoring saham oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal CUAN belum genap setahun melantai di bursa saham RI.

Kinerja keuangan BRPT juga cukup moncer dengan membukukan laba bersih setelah pajak konsolidasi menjadi USD82 juta di semester I-2023.

Perolehan ini mengalami pertumbuhan 173,3 persen dibanding laba sebesar USD30 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara kinerja keuangan TPIA pada periode enam bulan yang berakhir pada akhir Juni 2023 masih belum memuaskan. Pendapatan TPIA turun 19,54 persen secara tahunan (yoy) menjadi USD1,07 miliar pada semester I 2023. Sedangkan pada semester I 2022, pendapatan TPIA sejumlah USD1,33 miliar.

Mengutip data Forbes Real Time Billionaire Index per hari ini, harta Prajogo naik 13,8 persen sebesar USD1,2 miliar setara Rp18,44 triliun menjadi USD10,3 miliar. Angka ini setara Rp158,24 triliun (kurs Rp15.363 per USD).

Prajogo adalah putra seorang pedagang karet yang memulai bisnis perkayuan pada akhir tahun 1970an. Perusahaan pertamanya adalah Barito Pacific Timber, yang go public pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.

Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga berdagang di BEI dengan kode emiten TPIA.

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negeri ini.

Melalui CUAN, Prajogo menjajal peruntungan di bisnis batu bara dan mencatatkan perdana sahamnya pada Maret 2023.

BREN Mau IPO

Terbaru, Prajogo nampaknya tak mau ketinggalan gerbong dalam bisnis energi terbarukan. Ini juga menjadi sinyal ketertarikan taipan asal Kalimantan ini terhadap perkembangan bursa karbon yang ramai baru-baru ini.

Anak usaha BRPT, PT Barito Renewable Energy Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2023. Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan menawarkan sebanyak 4,50 miliar saham atau 3,35% dari total modal ditempatkan dan disetor.

PT Barito Renewable Energy Tbk disebut telah menetapkan harga penawaran awal atau bookbuilding sebesar Rp670-Rp780 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp3,51 triliun.

Berdasarkan prospektus perseroan, masa bookbuilding akan berlangsung pada 18-25 September 2023. Sementara masa penawaran umum atau offering akan dimulai pada 2-4 Oktober 2023.

Sebagai informasi, PT Barito Renewables Energy merupakan entitas usaha BRPT yang menjadi induk untuk menaungi anak-anak usaha Barito Pacific lainnya yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan (EBT).

Barito Renewables Energy juga menjalankan kegiatan usaha di bidang aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya. (ADF)

SHARE