Saham BUKA Masih Koreksi, Analis Sebut Kinerja Keuangan Jadi Perhatian Investor
Kinerja PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) di tahun 2021 masih tidak begitu baik karena ekspektasi dari pasar sendiri mampu mengurangi rugi bersih.
IDXChannel - Kinerja PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) di tahun 2021 masih tidak begitu baik karena ekspektasi dari pasar sendiri mampu mengurangi rugi bersih. Adapun secara teknikal juga saham BUKA menunjukkan tren penurunan dan masih ada potensi rebound.
Analis MNC Sekuritas, Aqil Triyadi mengatakan, di rilis kinerja laba-rugi BUKA malah mencatatkan rugi bersih yang meningkat dibanding tahun 2020 yang membuat investor khawatir.
"Hal ini memang yang menjadi kekhawatiran bagi investor ya, dimana kedepannya untuk saham berbasis teknologi harapannya akan meningkat dari sisi bottom line," kata Aqil dalam IDX 2nd Session Closing, Kamis (14/4/2022).
Kedepannya, MNC Sekuritas melihat saham BUKA masih mencatatkan rugi dalam beberapa tahun kedepan.
"Karena memang untuk dari lini bisnisnya sendiri, kami melihat ini masih cenderung untuk memulai di bisnis berbasis teknologinya, di e-commerce dan kami melihat kinerja sahamnya ini masih terdepresiasi," jelas Aqil.
Sehingga, koreksi dari BUKA ini masih cenderung wajar, dilihat dari bagaimana kinerja di tahun 2021.
Menurut Aqil, investor saat ini hanya melihat suatu kinerja perusahaan dari dia mencatat laba bersih atau rugi bersih.
"Kalau perusahaannya mencatatkan rugi bersih bagaimana para investor bisa mendapatkan bagian dari dividen, kalau mencatatkan laba bersih kan ini juga akan menjadi daya tarik bagi investor untuk memburu saham Bukalapak," katanya.
Dari sisi besaran rugi bersih yang dialami Bukalapak, harapannya dengan perkembangan teknologi harusnya terjadi peningkatan pula di kinerja keuangan.
"Ini yang memang jadi cermatan para investor apakah Bukalapak bisa memperbaiki kinerja keuangan di 2022," kata Aqil.
Rekomendasi Aqil untuk BUKA adalah trading jangka pendek di buy on weakness di level support 308 dan ada potensi menuju level resisten di 390 atau 412.
"Untuk secara jangka panjang masih ada potensi rebound di level support 208 minimal kami perkiraan level resistnya 412 atau 500," kata Aqil.
(NDA)