IDXChannel - Pemerintah akan mengurangi jatah subsidi pupuk untuk para petani tahun ini. Hal tersebut salah satunya disebabkan kan oleh harga pupuk yang naik karena masih ketergantungan impor, dan penggunaannya yang membutuhkan jumlah banyak.
Senior Executive Vice President PT Pupuk Indonesia (Persero), Gatoet Gembiro mengatakan pada subsidi pupuk petani di Indonesia itu setidaknya sekitar 25,5 juta ton, sedangkan pemerintah hanya mampu mensubsidi sekitar 9,1 juta ton.
"Sehingga terjadi kekurangan sebesr 16,4 juta ton, kami tambahkan bahwa pupuk subsidi itu sebenarnya tidak langka tapi kurang," ujar Gatoet dalam Market Review IDXChanel Senin (13/4/2022).
Menurutnya pemberian pupuk subsidi kepada para petani ini jumlahnya lebih sedikit dibandingkan permintaan pupuk itu sendiri. Kekurangan tersebut yang disebabkan dari anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
Gatoet menjelaskan mekanismenya pemberian pupuk subsidi dimulai dari data yang dihimpun oleh kementerian pertanian, selanjutnya diajukan ke Kementerian Keuangan untuk dianggarkan belanja pupuk. Kebutuhan pupuk Indonesia setidaknya 25,5 juta ton, namun pemerintah hanya mampu memberikan anggaran untuk 9,1 juta ton pupuk subsidi.
Menurutnya target panen yang akan dilakukan biasa tahun ini berkisar 14 juta ton lebih. Namun tentunya para petani ini memerlukan pupuk untuk merealisasikan capaian target tersebut.