Saham ESSA-SAGE Cs Kena ARB, Ada Apa?
Saham Surya Esa Perkasa (ESSA) hingga Saptahusada Gemilangindah (SAGE) kena ARB pada Kamis (13/4).
IDXChannel – Saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) hingga PT Saptahusada Gemilangindah Tbk (SAGE) kena auto reject bawah (ARB) dan menjadi top losers pada sesi I, Kamis (13/4).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (13/4) pukul 09.55 WIB, saham ESSA memimpin saham top losers di periode ini. Adapun, sahamnya ambles hingga 6,94 persen menjadi Rp805/saham.
Sebelumnya, pada Rabu (12/4), saham ESSA juga kena ARB, yakni ambruk hingga 6,99 persen ke level Rp865/saham. Dengan demikian, saham ESSA sudah dua hari beruntun menyentuh ARB.
Selain ESSA, saham PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) dan PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) juga kena ARB, masing-masing anjlok sebesar 6,92 persen dan 6,82 persen.
BEI mencatat, harga saham PADA terkoreksi menjadi Rp148/saham. Sedangkan, saham CHEM merosot menjadi Rp123/saham.
Selanjutnya, saham SAGE juga ikut kena ARB di periode ini menjadi Rp304/saham, atau anjlok sebesar 6,75 persen.
Melansir data BEI, dalam sepekan terakhir, saham SAGE sudah kena ARB hingga lima kali. Bahkan, saham emiten real estate ini mengalami ARB selama empat hari beruntun, sejak Rabu (5/4) hingga Selasa (11/4).
Kendati demikian, saham ini berhasil rebound pada perdagangan Rabu (12/4). Pada periode tersebut, saham SAGE ditutup menguat 1,24 persen menjadi Rp326/saham. Walaupun memang, sahamnya kembali dibuka ARB pada Kamis (13/4).
Selain saham-saham di atas, saham PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP) juga menjadi top losers pada periode ini.
Tercatat, saham AMAN ambles 6,82 persen menjadi Rp246/saham. Sedangkan, saham PIPA dan PTMP masing-masing terkoreksi 6,74 persen dan 6,73 persen.
Melansir data BEI pada sesi I, Kamis (13/4), saham PIPA ambles menjadi Rp180/saham, disusul saham PTMP yang ikut ambles ke level Rp194/saham.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.