Saham Multi Makmur Lemindo (PIPA) Melesat 28,57 Persen usai Listing di Bursa
Harga saham Multi Makmur Lemindo (PIPA) itu pun dibuka naik 28,57% ke level Rp135 usai listing di bursa.
IDXChannel - PT Multi Makmur Lemindo Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (10/4/2023). Harga saham emiten dengan kode PIPA itu pun dibuka naik 28,57% ke level Rp135.
Sebelumnya, harga penawaran yang ditetapkan perseroan sebesar Rp105 per saham. Hingga pukul 09.08 WIB, harga saham PIPA berada di level Rp141 atau naik 34,29%.
Untuk volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 17,95 juta, dan nilai transaksi mencapai Rp2,53 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 2.169 kali.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan menawarkan sebanyak 925 juta saham atau 27,01% dari modal disetor dan ditempatkan. Dengan harga penawaran tersebut, perseroan berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp97,12 miliar.
Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur material bahan bangunan dari plastik berbahan dasar PVC ini juga akan menerbitkan sebanyak 832,50 juta Waran Seri I atau 33,30% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga pelaksanaan Rp110.
Perihal penggunaan dana, sekitar Rp19,29 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik baru PIPA PVC & HDPE serta FITTING PVC yang terletak di Komplek Industri Buditec, Kecamatan Jawilan, Cikande, Kabupaten Serang Barat dengan total keseluruhan luas bangunan pabrik seluas 10.952 meter persegi.
Selanjutnya, sebesar Rp41,78 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi serta fasilitas pendukung produksi. Perseroan saat ini telah menerima penawaran dari beberapa vendor dan akan menandatangani kontrak pembelian dengan vendor, setelah melakukan pengecekan barang yang rencananya akan dibeli pada kuartal II tahun 2023.
Kemudian, sebesar Rp1,85 miliar akan digunakan untuk pembelian empat kendaraan operasional perseroan yang dibeli dari pihak ketiga dan tidak terafiliasi. Kendaraan operasional ini nantinya akan dipergunakan untuk mendukung transportasi pengangkutan material pipa dan bahan lainnya.
Lalu, sekitar Rp3 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Oke Indonesia, serta sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pipa PVC, pipa HDPE dan produk bahan bangunan lainnya yakni, untuk pembelian bahan baku langsung seperti Resin PVC, Resin HDPE, bahan kimia aditif dan kimia lainnya, pembelian bahan baku pendukung, dan biaya overhead pabrik.
Perseroan juga berencana menggunakannya untuk pembayaran upah tenaga kerja langsung dan tenaga kerja pembantu, pembayaran keperluan administrasi dan utilitas kantor pusat, biaya perizinan, biaya distribusi dan pengangkutan, biaya pemasaran, biaya promosi, biaya iklan hingga biaya penjualan perseroan.
(FRI)