Saham Perkapalan Melaju Kencang, BBRM hingga LEAD Ramai Diborong Investor
Saham-saham emiten perkapalan dan angkutan laut mencatat penguatan signifikan pada perdagangan Kamis (18/12/2025).
IDXChannel – Saham-saham emiten perkapalan dan angkutan laut mencatat penguatan signifikan pada perdagangan Kamis (18/12/2025). Sejumlah saham bahkan melesat dua digit, menandakan masuknya minat beli yang agresif dari pelaku pasar.
Penguatan paling menonjol terjadi pada PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM). Saham BBRM melonjak 23,65 persen ke level Rp183 per unit, dengan volume transaksi mencapai 340,3 juta saham dan nilai transaksi sekitar Rp59,9 miliar hingga pukul 11.20 WIB.
Sebelumnya, BBRM menegaskan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan maupun keputusan investasi pemodal.
Dalam keterbukaan informasi tertanggal 4 Desember 2025, manajemen menyatakan tidak terdapat kejadian penting selain yang telah diungkapkan dalam laporan tahunan, laporan keberlanjutan, dan laporan keuangan kuartalan.
Perseroan juga menegaskan seluruh informasi material, termasuk rencana pembangunan atau pembelian kapal, telah disampaikan kepada publik.
BBRM turut menyampaikan tidak mengetahui adanya aktivitas tertentu dari pemegang saham sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK.
Selain itu, Perseroan memastikan tidak memiliki rencana aksi korporasi yang dapat berdampak pada pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat, setidaknya dalam tiga bulan ke depan.
Pemegang saham utama BBRM juga disebut tidak memiliki rencana khusus terkait kepemilikan sahamnya di Perseroan.
Tak kalah aktif, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) menguat 14,61 persen ke harga Rp102 per unit. Saham LEAD diperdagangkan sebanyak 944,8 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp100,7 miliar, serta frekuensi transaksi mencapai 41.655 kali, menjadi salah satu yang paling aktif di sektor ini.
Sementara itu, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) juga mencatat kenaikan harian 10 persen ke level Rp374. Volume transaksi SMDR mencapai 493,5 juta saham, dengan nilai transaksi sekitar Rp183,2 miliar dan frekuensi perdagangan 28.862 kali.
Sebelumnya, SMDR juga menegaskan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan maupun keputusan investasi pemodal, selain informasi yang telah disampaikan kepada OJK dan BEI.
Berdasarkan keterbukaan informasi 9 Desember 2025, manajemen menyatakan hingga saat ini tidak terdapat informasi, fakta, atau kejadian penting yang bersifat material yang belum diungkapkan kepada publik dan berpotensi mempengaruhi harga efek maupun kelangsungan usaha Perseroan.
SMDR mencatat, pada 3 Desember 2025 terjadi peningkatan signifikan pada Baltic Dry Index, yang merupakan salah satu indikator global untuk memantau pergerakan tarif angkutan laut (freight rate). Namun, SMDR menegaskan tidak terdapat informasi material lain yang berkaitan langsung dengan kondisi tersebut.
Selain itu, Perseroan juga menyatakan tidak mengetahui adanya aktivitas lain dari pemegang saham, selain yang telah dilaporkan kepada OJK dan BEI melalui sistem SPEIDXNet sesuai ketentuan yang berlaku.
Penguatan juga terjadi pada saham PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) yang naik 6,69 persen ke harga Rp510. Meski volumenya lebih terbatas, saham ini tetap aktif dengan 14 juta saham berpindah tangan dan frekuensi 2.308 kali.
Lebih lanjut, saham PT Temas Tbk (TMAS) menguat 4,48 persen ke level Rp140, dengan volume transaksi 139,6 juta saham dan nilai transaksi Rp20,2 miliar.
Saham PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) naik 1,77 persen ke Rp575, sedangkan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) dan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) masing-masing mencatat kenaikan terbatas di kisaran 1 persen.
Tidak semua saham-saham jasa angkutan laut menguat hari ini. Saham seperti PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), misalnya, jatuh 14,06 persen usai sempat terbang 3 hari beruntun.
Kemudian, saham PT Sochie Lines Tbk (SOCI) tergerus 7,72 persen, mengakhiri lonjakan 3 hari berturut-turut.
Contoh lainnya, saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) yang terdepresiasi 3,47 persen, melanjutkan penurunan 1,94 persen usai melejit pada periode 12-16 Desember lalu. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.