IDXChannel – Lonjakan saham-saham bank digital ternyata hanya berlangsung singkat. Pergerakan ini mencerminkan kuatnya nuansa spekulasi investor menjelang dan sesaat setelah penawaran umum perdana (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) yang resmi melantai pada Rabu (17/12/2025).
Pada debutnya, SUPA tampil meyakinkan. Saham bank digital anyar ini dua kali menyentuh auto rejection atas (ARA) 25 persen, termasuk pada perdagangan Kamis (18/12/2025) pagi hingga pukul 10.45 WIB. Antrean beli pun menumpuk hingga 9,8 juta lot di harga ARA Rp985 per saham.
Namun euforia tersebut tak sepenuhnya menular ke saham bank digital lain. PT Bank Jago Tbk (ARTO) justru bergerak melemah, turun 0,49 persen ke level Rp2.020 per saham, sekaligus melanjutkan koreksi selama tiga hari beruntun. Padahal, pada Senin (15/12/2025), saham ARTO sempat melesat 11,00 persen.
Padahal dari sisi fundamental, prospek Bank Jago masih dinilai positif. Analis DBS Group Research, Nurkholis Syafruddin dan Lim Rui Wen, dalam riset yang dikutip Dow Jones Newswires pada 3 Desember 2025, menilai pertumbuhan kredit Bank Jago masih memiliki ruang penguatan hingga akhir tahun.
Dalam laporan tersebut, keduanya mencatat pertumbuhan kredit Bank Jago telah mencapai 35,1 persen dalam 10 bulan pertama tahun ini, sejalan dengan target setahun penuh DBS.