Saham Teknologi GOTO cs Pesta saat The Fed Siap Pangkas Suku Bunga
Saham-saham teknologi, GOTO cs menguat merespons adanya potensi pemangkasan suku bunga The Fed.
IDXChannel - IHSG sesi I menguat 0,09 persen ke level 7.819 pada hari ini (17/9), merespons adanya potensi pemangkasan suku bunga The Fed. Hal ini tercermin dari probabilita yang meningkat ke sekira 67 persen (Jumat lalu sekira 47 persen).
"Pergerakan bursa juga ditopang oleh rilis data positif neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus menjadi USD2,89 miliar sejalan dengan ekspor dari Indonesia yang meningkat 7,13 persen MoM di Agustus 2024 (Juli 2024 naik 6,46 persen)," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini.
Di sisi lain, investor juga tengah menanti rilis data suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan keluar Rabu besok (18/9) diikuti dengan rilis data pertumbuhan pinjaman yang diperkirakan naik seiring dengan meningkatnya penjualan ritel di Indonesia 4,5 persen YoY di Juli 2024.
Sementara itu, sepanjang sesi I, sektor-sektor di IHSG bergerak menguat. Sektor teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,16 persen. Disusul sektor konsumer siklikal naik 1,62 persen, dan kesehatan menguat 1,37 persen.
"Sektor technologi menguat 2,16 persen ditopang oleh saham GOTO yang masih naik 6,56 persen setelah adanya transaksi tinggi (16,2 miliar saham) di pasar nego pada Kamis lalu," menurut riset tersebut.
"Selain itu, investor juga merespons positif rencana pemangkasan suku bunga The Fed di minggu ini yang menguntungkan saham-saham teknologi, karena berpotensi menurunkan cost of equity-nya," ujar dia.
Untuk harga emas menguat 0,08 persen, minyak brent naik 1,59 persen dan harga nikel terdongkrak 2,06 persen didorong oleh pernyataan Presiden Russia, Vladimir Putin dan Perdana Menteri Russia, Mikhail Mishustin, terkait dengan rencana larangan untuk nikel, uranium dan titanium.
Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I relatif lebih rendah dibandingkan perdagangan Jumat pekan lalu, yakni Rp6,3 triliun. Di mana transaksi pada sesi I didominasi oleh saham perbankan.
Sedangkan yield obligasi 5 dan 10 tahun tercatat turun seiring dengan investor yang masih menanti keputusan The Fed di Kamis pagi (19/9) dengan potensi penurunan suku bunga The Fed 25 bps masih tinggi dengan probabilita sekira 71 persen.
(Fiki Ariyanti)