MARKET NEWS

Salim Resmi Masuk, Bos Bumi Resources (BUMI) Ungkap Strategi Bisnis ke Depan

Aldo Fernando - Riset 11/10/2022 14:21 WIB

Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membeberkan strategi bisnis ke depan usai Grup Salim resmi masuk menjadi investor anyar.

Salim Resmi Masuk, Bos Bumi Resources (BUMI) Ungkap Strategi Bisnis ke Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membeberkan strategi bisnis ke depan usai Grup Salim resmi masuk menjadi investor anyar perusahaan lewat penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Menjawab pertanyaan yang diajukan IDX Channel dalam gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (11/10/2022), Direktur Utama BUMI Adika Nuraga Bakrie mengatakan, strategi usaha BUMI ke depan masih berfokus untuk meningkatkan kinerja di sektor batu bara.

Business strategy untuk BUMI berikutnya, pertama, yang pasti kita akan coba mempertahankan atau menaikkan kinerja di coal company. Selanjutnya, juga mempertahankan basis cost kita. Atau mungkin menurunkan basis cost kita,” jelas Adika Nuraga dalam RUPSLB, dikutip IDXChannel, Selasa (11/10).

Selain itu, kata Adika, BUMI juga akan mencoba menerapkan strategi anyar yang ia sebut ‘Beyond Coal 2030’.

“Kita juga lagi mempersiapkan strategi yang kita sebut Beyond Coal 2030 di mana salah satu strategi yang bisa kita paparkan in-line [sejalan] dengan program pemerintah adalah pengembangan coal to methanol dan amonia, di mana ini juga akan mandatory [wajib] buat dua coal company kita, KPC dan Arutmin,” beber Adika.

Selain itu, jelas Adika, BUMI juga sedang menyiapkan beberapa strategi Beyond Coal 2030 yang lain, yang akan dipublikasikan kepada publik dan investor pada waktunya.

Diwartakan sebelumnya, para pemegang saham emiten batu bara Grup Bakrie tersebut menyetujui aksi korporasi private placement senilai USD1,6 miliar atau Rp24,16 triliun (asumsi kurs Rp 15.100).

Dalam RUPSLB, Selasa (11/10, BUMI mendapat restu terkait aksi korporasi tersebut dari sekitar 97% dari total pemegang saham perusahaan.

Menurut catatan notaris dalam rapat, para pemegang saham yang menyatakan tidak setuju, hadir secara online, sebanyak 2.522.623.730 saham atau 3,077% dari jumlah suara yang sah dan dihitung dalam rapat.

“Dengan demikian, jumlah pemegang saham yang menyatakan setuju sebanyak 79.451.758.929 saham 96,922% dari jumlah suara yang sah dan dihitung dalam rapat,” jelas notaris RUPSLB BUMI, dikutip IDXChannel, Selasa (11/10/2022).

“Sehingga berdasarkan kuorum pengambilan keputusan rapat, Rapat dengan ini menyetujui mata acara tunggal rapat,” imbuh notaris.

Informasi saja, mata acara tunggal dala RUPSLB adalah terkait ersetujuan atas rencana pelaksanaan PMTHMETD  dalam rangka perbaikan posisi keuangan BUMI.

Dengan demikian, Grup Salim resmi menjadi investor anyar BUMI dengan mengeksekusi saham baru PMTHMETD perseroan dan bermitra dengan keluarga Bakrie.

Sebelumnya, dalam informasi yang dirilis di website BUMI pada Selasa (4/10/2022), Grup Salim akan masuk ke BUMI dengan membeli 200 miliar saham BUMI lewat Mach Energy (Hongkong) Limited (MEL) dan Treasure Global Investments Limited (TGIL).

Sebagai gambaran, demi melakukan pelunasan utang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 2016, BUMI lewat private placement atawa non-preemptive rights (NPR) menerbitkan 200 miliar saham baru senilai Rp24 triliun (USD1,6 miliar).

Asal tahu saja, utang BUMI senilai USD4,3 miliar direstrukturisasi berdasarkan putusan pengesahan perdamaian (homologasi) pasca-PKPU sejak  2017 silam. (ADF)

SHARE