Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.03
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,031.08
  • +143.94
  • +0.97%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

'Tangan Midas' Anthoni Salim, Sentuhannya bikin DCII sampai BUMI Meroket

Market news
Melati Kristina - Riset
10/10/2022 09:57 WIB
Tak hanya memegang saham BUMI, Grup Salim juga telah mencatatkan kepemilikan saham di berbagai emiten Tanah Air diiringi terkereknya harga saham emiten.
'Tangan Midas' Anthoni Salim, Sentuhannya bikin DCII sampai BUMI Meroket. (Foto: MNC Media)
'Tangan Midas' Anthoni Salim, Sentuhannya bikin DCII sampai BUMI Meroket. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Grup Salim memegang saham batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diiringi dengan melesatnya saham emiten ini. Sebelumnya, konglomerasi tersebut juga memegang saham di sejumlah emiten ternama Tanah Air.

Konglomerat Anthoni Salim masuk ke emiten batu bara Grup Bakrie yakni BUMI melalui private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

Adapun, dilansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (7/10), saham BUMI terkerek hingga 14,11 persen menjadi Rp186/saham.

Baik nilai transaksi maupun volume transaksi BUMI menjadi yang terbesar di periode tersebut. Menurut data BEI, nilai transaksi BUMI mencapai Rp728,76 miliar sementara volume transaksinya mencapai 4,11 miliar saham.

Selain mendongkrak saham BUMI, Grup Salim juga tercatat masuk di saham berbagai emiten di Tanah Air. Sebut saja, PT Bank Mega Tbk (MEGA), PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), hingga PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Pada Desember 2020, Grup Salim melalui anak usahanya PT Indolife Pensiontama membeli saham MEGA. Menurut laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada transaksi 30 Desember 2020, Indolife tercatat melakukan transaksi sebanyak 422,81 juta saham.

Dengan demikian, Grup Salim memegang 6,07 persen saham emiten bank milik pengusaha Chairul Tanjung tersebut. Asal tahu saja, PT Indolife Pensiontama adalah perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun.

Pasca masuknya Grup Salim di MEGA, saham emiten bank tersebut langsung melesat hingga 5,71 persen menjadi Rp7.400/saham pada penutupan Kamis (7/1/2021).

Sedangkan pada bulan Januari 2021, Grup Salim kembali mencatatkan pembelian saham di emiten sektor teknologi, media, dan kesehatan, yaitu EMTK.

Adapun Anthoni Salim memegang saham milik taipan Eddy K. Sariaatmadja tersebut sebesar 5,12 miliar saham dengan kepemilikan mencapai 9,08 persen.

Mengacu pada laporan registrasi kepemilikan saham di atas 5 persen EMTK pada 31 Januari 2022, Anthoni Salim melakukan transaksi akhir terhadap saham EMTK pada 18 Januari 2021.

Di samping itu, EMTK mencatatkan kinerja saham yang apik semenjak awal 2021. Menurut data BEI, saham emiten ini sempat melesat 65 persen di 2021.

Tak hanya kedua emiten tersebut, Grup Salim juga menggenggam saham emiten data center, yaitu DCII. Merujuk pada data KSEI per 2 Juni 2021, Grup Salim melakukan transaksi pembelian saham pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp5.277/saham.

Adapun di periode tersebut, saham emiten milik pengusaha Toto Sugiri tersebut dikuasai Grup Salim melalui Anthoni Salim pribadi sebesar 11,12 persen. Sebelumnya, Grup Salim hanya mencatatkan kepemilikan saham DCII sebesar 3,03 persen.

Masuknya Grup Salim di emiten ini, menjadi sentimen positif bagi kinerja saham DCII. Per 4 Juni 2021, BEI mencatat, saham DCII menembus auto rejection atas (ARA) 20 persen selama tiga hari beruntun.

Bahkan, harga saham DCII sempat menembus Rp59.000/saham dandisuspensi oleh bursa lantaran pergerakan liar pascaakuisisi oleh Anthoni Salim tersebut.

Di tahun 2022, Grup Salim kembali menggenggam saham milik CT Corp yang bergerak di bank digital yaitu BBHI. Melansir dari prospektus BBHI pada 3 Januari 2022, Grup Salim memiliki 6 persen saham BBHI melalui anak usahanya PT Indolife Investama Perkasa.

Adapun Indolife Investama masuk BBHI melalui right issue senilai Rp623,22 miliar. Masuknya Grup Salim dalam ekosistem BBHI menjadi katalis positif bagi pergerakan sahamnya.

Sebagaimana dilansir dari data BEI pada Senin (3/1), harga saham BBHI melonjak di sesi II perdagangan periode tersebut menjadi 10,95 persen.

Sedangkan harga sahamnya terkerek hingga Rp7.850/saham dengan nilai transaksi mencapai Rp61,52 miliar dan volume perdagangan 8,20 juta saham.

Dengan menggenggam saham di berbagai emiten ternama dalam negeri, ini menunjukkan luasnya jejaring bisnis Grup Salim dalam menguasai sejumlah sektor di Tanah Air, seperti perbankan, media dan teknologi, data center, hingga pertambangan.

Singkatnya, Anthoni Salim, pewaris takhta Grup Salim, sekali lagi menunjukkan bahwa dia memiliki sentuhan bak Raja Midas dalam mitologi Yunani, yang bisa membuat apa yang ia 'sentuh' menjadi emas.

Halaman : 1 2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.