Sejarah Saham BBCA, Emiten Perbankan Incaran Investor RI!
Sejarah Saham BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) yang merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia sangat menarik.
IDXChannel - Sejarah Saham BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) yang merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia senilai Rp967 triliun (per 1 April 2022) sangat menarik untuk di ulas. Saham BCA pertama kali dicatatkan pada 31 Mei 2000. Saat itu, BCA melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan harga Rs 1.400 per saham.
Setelah IPO, saham BCA akan tersedia untuk dibeli publik. Selain itu, seiring pertumbuhan perusahaan, harga saham juga naik. BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan bersaing dengan bank-bank besar lainnya, yaitu bank-bank BUMN. Setelah go public pada tahun 2000, BCA melakukan stock split pada tahun 2008.
Pemecahan saham atau aksi korporasi untuk menurunkan harga saham dilakukan dengan rasio 1:2. Ini merupakan pemecahan saham pertama BCA.
Pada saat pemecahan saham, harga saham BCA adalah Rp 7.200/saham. Dengan perbandingan 1:2, harga saham BCA menjadi Rp3.600/saham. Dengan nilai nominal yang lebih rendah, saham BCA menjadi lebih enak di mata masyarakat.
Setelah stock split pada tahun 2008, harga saham BCA terus mengalami kenaikan dalam waktu yang cukup lama. Misalnya, pada awal tahun 2021, saham BCA menembus angka Rp 30.000/saham. Harga saham BCA mencapai Rp 36.900/saham pada Januari 2021.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank Central Asia Tbk (28 Februari 2022) adalah PT Dwimuria Investama Andalan (54,9%). Pemegang Saham PT Dwimuria Investama Andalan adalah Bapak Robert Budi Hartono dan Pdt. Bambang Hartono, jadi pengendali utama Bank BCA adalah sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono.
Menurut Anggaran Dasar kami, kegiatan usaha Bank BCA meliputi penyediaan perbankan dan jasa keuangan lainnya. Bank BCA saat ini memiliki 1.242 kantor cabang yang terdiri dari kantor lokal, kantor non lokal dan cabang di seluruh Indonesia dan dua kantor di luar negeri di Hong Kong dan Singapura. Bank Central Asia Tbk diberi izin untuk melakukan kegiatan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957 dan Bank Indonesia Nomor 9/U.M.II.110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977. (SNP)