Sejarah Saham TOTO, Emiten Perusahaan Saniter Terkenal di RI dan Jepang
Sejarah saham TOTO emiten perusahaan saniter PT Surya Toto Indonesia Tbk perlu diulas secara mendalam
IDXChannel - Sejarah saham TOTO emiten perusahaan saniter PT Surya Toto Indonesia Tbk perlu diulas secara mendalam. Sesuai aturan, ruang lingkup usaha Surya Toto Indonesia adalah produksi dan penjualan produk saniter.
Selain itu, perusahaan memproduksi faucet dan peralatan sistem dapur serta bisnis lain yang terkait dengan produk tersebut. Perusahaan memasuki bisnis pada bulan Februari 1979. Perusahaan mengambil langkah maju yang penting ketika mengadakan usaha patungan dengan TOTO Ltd. Jepang pada Juli 1977.
CV Surya, kemudian berganti nama menjadi PT Surya Toto Indonesia (STI). Usaha patungan ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi perusahaan Indonesia, karena merupakan yang pertama dari jenisnya di luar Jepang yang didirikan oleh TOTO Ltd. sejak Perang Dunia II.
Usaha patungan atau perusahaan join venture ini juga menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap Perseroan dan mengakui potensi Indonesia yang menjanjikan dalam hal sumber daya alam yang melimpah, tenaga kerja terampil dan biaya energi yang relatif rendah. Pabrik saniter pertama kami mulai beroperasi pada tahun 1978 dengan 65 pekerja.
Pada tahun 1980, Perseroan mulai mengekspor produk saniter ke mancanegara. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk Perseroan telah diakui secara internasional. Dengan produk dan layanan yang memenuhi standar internasional, perusahaan berhasil pada tahun 1981 ketika menerima sertifikat akreditasi dari Singapore Standards and Industrial Research Institute (SISIR).
Seiring pertumbuhan perusahaan dan untuk mendukung bisnis produk saniter, dibangunlah pabrik kran pada tahun 1985 (produk saniter seperti kran, showerhead, dan lainnya). Pabrik juga terus berkembang dengan berbagai fasilitas inovatif, antara lain mesin pengecoran kuningan dan mesin injeksi plastik.
Sejarah IPO TOTO
Pada tanggal 22 September 1990, Perusahaan menerima pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK tentang penawaran umum perdana saham TOTO sejumlah 2.687.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dan harga permintaan Rp14.300 per saham. Sejak tanggal 30 Oktober 1990, Perseroan telah mencatatkan saham melalui penawaran di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 2006, Perseroan melakukan merger dengan anak perusahaan Perseroan, PT Surya Pertiwi Paramita, hal ini juga merupakan langkah strategis untuk memperluas pasar di segmen peralatan dapur dan produk rumah tangga terkait lainnya.
Laporan Keuangan TOTO
PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) membukukan laba periode berjalan sebesar Rp225,99 miliar selama 9 bulan tahun 2022, meningkat 316,6% year-on-year pada tahun 2021, tercatat sebesar Rp54.967 miliar. Hasil ini mendorong laba per saham menjadi Rp21,9 per saham, sedangkan pada akhir September 2021 berada di Rp5,33.
Berdasarkan data laporan keuangan kuartal III 2022 unaudited TOTO di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), rincian pendapatan naik 19,6% menjadi Rp1.559 triliun didukung oleh penjualan produk-produk kebersihan yang naik 17,09% menjadi Rp781,51 miliar.
Demikian juga dengan penjualan aksesoris meningkat 27,6% mencapai Rp735,09 miliar. Namun penjualan peralatan dapur turun 24,4% menjadi Rp37,719 miliar. Meskipun COGS meningkat 4,2% menjadi Rp1,143 triliun. Namun laba kotor tetap meningkat 100,9% menjadi Rp416,08 miliar.
Sedangkan liabilitas turun 2,03% dari akhir tahun 2021 menjadi Rp1,203 miliar. Pada saat yang sama, ekuitas meningkat sebesar 7,5% menjadi Rp2,188 triliun. Alhasil, aset meningkat 3,9% menjadi Rp3.391 triliun. (SNP)