sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Profil dan Kekayaan Otto Toto Sugiri, Crazy Rich Indonesia Sektor Teknologi

Inspirator editor Ratih Ika Wijayanti
30/06/2022 12:03 WIB
Profil dan kekayaan Otto Toto Sugiri menarik untuk dikulik. Pria kelahiran Bandung 68 tahun silam ini merupakan salah satu miliarder di industri teknologi.
Profil dan Kekayaan Otto Toto Sugiri, Crazy Rich Indonesia Sektor Teknologi. (Foto: Forbes)
Profil dan Kekayaan Otto Toto Sugiri, Crazy Rich Indonesia Sektor Teknologi. (Foto: Forbes)

IDXChannelProfil dan kekayaan Otto Toto Sugiri menarik untuk dikulik. Pria kelahiran Bandung 68 tahun silam ini merupakan salah satu miliarder di industri teknologi informasi (IT) Indonesia. Toto Sugiri sudah dikenal sebagai sosok tangan dingin yang telah malang melintang di industri ini. Tak heran jika ia dijuluki sebagai Bill Gates-nya Indonesia lantaran pengaruh besarnya dalam menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia. 

Siapakah Toto Sugiri? Bagaimana kiprahnya di industri teknologi Indonesia? IDXChannel mengulas profil dan kekayaan Otto Toto Sugiri sebagai berikut ini. Yuk, simak!

Profil Otto Toto Sugiri

Otto Toto Sugiri atau lebih akrab disapa Toto merupakan salah satu pengusaha di sektor teknologi yang sudah lama bergelut di industri ini. Ia merupakan salah satu pendiri sekaligus Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk (DCII). 

Toto Sugiri memang sangat menyukai dunia pemrograman. Ia bahkan sempat melepas kesempatannya untuk masuk jurusan kedokteran di Jerman dan memilih  menjadi sarjana teknik elektro pada tahun 1980 di RWTH Aachen University, Jerman. Ia kemudian kembali ke Tanah Air lantaran rasa sayangnya terhadap ibunya yang tengah sakit keras kala itu. Toto kemudian menjadi salah satu pengusaha teknologi paling awal di Indonesia yang pada masanya belum banyak dilirik oleh pengusaha lain. 

Mengawali kiprahnya di industri ini, Toto Sugiri memulai proyek pemrograman lokal yakni program pencairan pinjaman nelayan di Papua dan software untuk perusahaan minyak. 
Selanjutnya, pada 1983, Toto bergabung dengan Bank Bali dan menduduki posisi sebagai General Manager Bank Bali. Ia membuat software untuk memudahkan operasional Bank Bali. 

Usai dari Bank Bali, Toto pun mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak pada 1989. Ia mendirikan PT Sigma Cipta Caraka yang kala itu dibangunnya dengan modal sekitar USD200 ribu atau sekitar Rp352,6 juta untuk kurs rupiah pada saat itu (Rp1.763 per USD). 

Toto harus menjual sebesar 80% kepemilikan saham Sigma kepada Telkom Indonesia senilai USD35 juta dan 20% sisanya dijualnya seharga USD9 juta pada 2008. Pada 2010, PT Telkom Indonesia (TLKM) pun mengakuisisi Sigma Cipta Caraka pada 2010 dan kini menjadi Telkom Sigma. 

Toto kemudian mendirikan PT Indointernet (EDGE) yang menjadi penyedia layanan internet pertama di Indonesia pada 1994. Layanan internet inilah yang memberikan kesempatan masyarakat Indonesia untuk bisa menjelajah web di seluruh dunia. Perusahaan ini akhirnya go public pada 2021 lalu. 

Pria yang memiliki ciri khas rambut panjang abu-abunya ini juga sempat mendirikan Balicamp yang merupakan anak perusahaan PT Sigma Cipta Caraka. Balicamp fokus pada program pemeriksaan ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft. Sayangnya, perusahaan ini harus ditutup pasca bom Bali tahun 2022. 

Setelah itu, pada 2011, ia bersama enam pendiri lainnya mendirikan Data Center Indonesia. PT DCI Indonesia Tbk (DCII) merupakan perusahaan data pertama dan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menempati posisi ke-4 di Asia Tenggara sebagai pusat penyimpanan data server dan layanan ruang pusat data bagi kliennya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement