MARKET NEWS

Sejarah Saham UANG, Emiten Pengelola Real Estate Sejak 1971

Shifa Nurhaliza Putri 11/11/2022 16:16 WIB

Sejarah saham UANG atau kode emiten milik PT Pakuan Tbk nyatanya sangat menarik diulas.

Sejarah Saham UANG, Emiten Pengelola Real Estate Sejak 1971. (Foto: Sejarah Saham UANG)

IDXChannel - Sejarah saham UANG atau kode emiten milik PT Pakuan Tbk nyatanya sangat menarik diulas. PT Pakuan Tbk (Perseroan), sebelumnya bernama PT Pakuan International Country Club adalah pengelola lapangan golf 18 hole bertaraf internasional, hotel dan resort, restoran dan kolam renang, sekarang dikenal sebagai Sawangan Golf, Hotel and Resort.

Melasnir laman resmi UANG, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1971 ini telah mengalami beberapa kali pergantian pemegang saham dan yang terakhir PT. Sawangan Investasi Indonesia praktis menjadi pemegang saham pengendali Perseroan sejak Juli 2017 dan menunjuk tim manajemen baru untuk pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan untuk tahun 2017-2022.

Melihat kinerja perseroan sejak diakuisisi, manajemen berkeyakinan bahwa potensi utama aset Perseroan terletak pada lokasi tanah yang strategis dan pengembangan infrastruktur dan real estate di kawasan sekitarnya.

Laporan Keuangan UANG

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada laman Bursa Efek Indonesia, PT Pakuan Tbk (UANG) mengumumkan hasil perseroan selama tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, pendapatan PT Pakuan Tbk turun 97% menjadi Rp107,98 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp3,57 miliar. 

Pada periode ini, perusahaan tidak mengakui pendapatan. Itu karena seluruh pendapatan perseroan di kuartal I 2022 berasal dari pihak ketiga. Dengan demikian, jumlah pendapatan juga dicatat sebagai laba kotor. Pada saat yang sama, beban penjualan membengkak menjadi Rp7,23 miliar dibandingkan kuartal pertama 2021 dan mencapai Rp819,7 juta.

Beban umum dan administrasi UANG tercatat sebesar Rp8,6 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp3,22 miliar. Perseroan membukukan rugi usaha sebesar Rp15,73 miliar, sekitar enam kali lipat dibandingkan kuartal I 2021 yang merugi Rp2,47 miliar.

Bagaimanapun, beban bunga meningkat dari Rp5,89 miliar pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp12,81 miliar pada kuartal pertama 2022. Selama periode ini, perusahaan memesan Rp1,47 miliar untuk layanan administrasi pada kuartal pertama. 268,23 juta rupee untuk kuartal tahun 2021 dan pendapatan lainnya. Berdasarkan informasi tersebut, perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp26,8 miliar, meningkat 220,53% dibanding rugi tahun berjalan pada Q1 2021 atau Rp8,4 miliar. (SNP)

SHARE