MARKET NEWS

Sektor Transportasi dan Proyeksi Surplus Neraca Dagang Turun Bikin IHSG Melemah

Fiki Ariyanti 14/08/2023 13:02 WIB

IHSG sesi I perdagangan hari ini (14/8) ditutup turun sebesar 0,27% ke level 6.861,08 seiring proyeksi turunnya surplus neraca dagang RI Juli 2023.

Sektor Transportasi dan Proyeksi Surplus Neraca Dagang Turun Bikin IHSG Melemah (Foto MNC Media)

IDXChannel - IHSG sesi I perdagangan hari ini (14/8) ditutup turun sebesar 0,27% ke level 6.861,08. Hal ini seiring perkiraan analis terkait surplus neraca perdagangan Juli 2023 yang turun menjadi USD2,51 miliar. 

Surplus neraca perdagangan Juni 2023 berdasarkan data BPS mencapai USD3,45 miliar. 

"Proyeksinya, pertumbuhan ekspor-impor, menurut konsensus masing-masing sebesar merosot 17,9% YoY dan 15,2% YoY. Hal itu disebabkan penurunan harga komoditas serta perlambatan ekonomi global," tulis riset harian dari Panin Sekuritas, Senin (14/8/2023).

Selain itu, mayoritas indeks sektoral ditutup menguat pada sesi I. Sektor transportasi dan logistik mengalami penurunan terdalam, yakni sebesar 1,02%.

"Penurunan ini seiring dengan menurunnya tarif harga dari baltic dry index, serta sudah tercapainya peak dari mobilitas masyarakat paska pelonggaran restriksi mobilitas," menurut riset tersebut.

Dari sisi eksternal, sentimen di pasar Asia-Pasifik beragam, misalnya kekhawatiran tentang sektor real estat China kembali mengemuka. Country Garden,salah satu pengembang non-BUMN terbesar berdasarkan penjualan, dilaporkan telah melewatkan dua pembayaran kupon obligasi dolar yang jatuh tempo hari Minggu. 

Pergerakan harga komoditas bervariasi, di mana harga minyak ICE Brent turun 0,93%, CPO Malay turun 0,19%, timah turun 3,73%, dan nikel anjlok 1,09% disebabkan oleh kebijakan Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu menandatangani executive orders yang akan melarang beberapa investasi baru AS di China dalam teknologi sensitif, seperti chip komputer.

Di samping itu, mewajibkan pemberitahuan kepada pemerintah di sektor teknologi lainnya. Hal tersebut berpotensi melemahkan permintaan industri hilir di China. Selain itu, potensi peningkatan suplai dari Indonesia dan Filipina juga menjadi katalis negatif bagi pasar nikel.

Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I relatif sepi, mencapai Rp4,9 triliun lebih rendah dari nilai transaksi pada sesi I pada perdagangan kemarin. Perdagangan saham tertinggi didominasi oleh saham sektor perbankan besar serta komoditas.

(FAY)

SHARE