MARKET NEWS

Sentimen Bullish Mencuat, Harga Emas Berpotensi Lanjut Menguat Pekan Ini

TIM RISET IDX CHANNEL 08/09/2025 07:00 WIB

Wall Street semakin optimistis setelah emas mencetak rekor tertinggi beruntun, sementara ritel juga menambah porsi pandangan positifnya untuk pekan ini.

Sentimen Bullish Mencuat, Harga Emas Berpotensi Lanjut Menguat Pekan Ini. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga emas dunia menyentuh rekor tertinggi baru (all-time high/ATH) pada pekan lalu. Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lemah semakin memperkuat ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Harga emas spot (XAU/USD) naik 1,15 persen ke USD3.586,54 troy ons, setelah sempat mencetak rekor USD3.600,20 pada Jumat (5/9/2025). Logam mulia ini kini mencatatkan kenaikan mingguan terkuat dalam hampir empat bulan, yakni 4 persen.

Sejak awal tahun, emas sudah melesat 37 persen, setelah naik 27 persen pada 2024. Kenaikan ini ditopang oleh pelemahan dolar AS, pembelian oleh bank sentral, kebijakan moneter yang lebih longgar, serta ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

Proyeksi Sepekan

Survei mingguan Kitco News menunjukkan sentimen Wall Street semakin optimistis setelah emas mencetak rekor tertinggi beruntun, sementara investor ritel juga menambah porsi pandangan positifnya untuk pekan ini.

“Saya bullish terhadap emas untuk pekan ini,” kata Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, Colin Cieszynski.

“Data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan minggu ini meningkatkan tekanan pada The Fed untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan mendatang, mungkin sebesar 50 bps. Hal ini mulai menekan imbal hasil obligasi dan nilai dolar AS, membuka jalan bagi emas untuk terus menanjak,” imbuh Cieszynski.

“Harga emas berpotensi turun, tapi tidak terlalu dalam,” ujar Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan.

Ia menambahkan, “Saya memperkirakan ada sedikit penurunan karena aksi ambil untung dan juga keraguan menjelang keputusan FOMC pada 17 September.”

“Naik,” kata Analis Pasar Senior di Barchart.com, Darin Newsom. “Karena akan bodoh jika berpikir sebaliknya, melihat berbagai aspek pasar yang terus mencetak rekor baru.”

Dalam survei Kitco News kali ini, 18 analis berpartisipasi. Sebanyak 14 analis, atau 78 persen, memperkirakan harga emas naik pekan ini. Tiga analis lain, atau 17 persen, memprediksi penurunan harga. Sementara itu, satu analis, setara 5 persen, melihat harga emas bergerak mendatar.

Di sisi lain, sebanyak 219 responden ikut serta dalam jajak pendapat daring Kitco. Sebanyak 160 investor ritel, atau 73 persen, memperkirakan harga emas naik pekan depan. Lalu 33 responden, atau 15 persen, memprediksi penurunan. Sementara 26 investor, atau 12 persen, melihat harga emas akan cenderung stagnan.

Pekan ini terbilang sepi data ekonomi, tetapi sejumlah rilis yang ada cukup penting karena kembali menyoroti inflasi. Pada Rabu, pasar akan mencermati data Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk Agustus, dengan ekspektasi angka utama dan inti turun cukup tajam dari catatan Juli.

Kemudian pada Kamis, perhatian tertuju pada rapat kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan menahan suku bunga di 2,15 persen, disusul rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Agustus. Pasar juga akan mengamati data klaim pengangguran mingguan sebagai petunjuk tambahan pelemahan pasar tenaga kerja AS.

Rangkaian pekan ini ditutup pada Jumat pagi dengan survei pendahuluan Sentimen Konsumen Universitas Michigan, yang sepanjang tahun ini juga berfokus pada tren inflasi. (Aldo Fernando)

SHARE