IDXChannel - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Akbar Himawan Buchari, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi industri properti nasional yang terus melemah selama lima tahun terakhir.
Dalam acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan yang digelar di Jakarta bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, Akbar menyampaikan usulan agar pemerintah memberikan amnesti atau kemudahan bagi para pengembang properti yang mengalami kredit macet.
Menurut Akbar, pelaku usaha di sektor properti saat ini menghadapi berbagai kendala, terutama akibat menurunnya daya beli masyarakat.
Hal ini berdampak langsung pada menurunnya permintaan terhadap produk properti, yang akhirnya menyebabkan banyak pengembang mengalami masalah kredit di perbankan.
"Teman-teman yang bergerak di bidang properti pada lima tahun terakhir ini mengalami beberapa kendala karena daya beli masyarakat kita yang sedang menurun. Artinya sektor properti ini kurang mendapatkan demand yang bagus, akhirnya terjadi slik ataupun OJK slik yang teman-teman yang di bidang properti ini mengalami kolektabilitas," katanya.