MARKET NEWS

Sentimen Demo Mereda, Outflow Asing di Bursa Saham Masih Tinggi

Dinar Fitra Maghiszha 02/09/2025 19:20 WIB

Aliran modal keluar dari investor asing di pasar modal Indonesia masih tinggi meski sentimen aksi unjuk rasa di sejumlah daerah mulai mereda.

Sentimen Demo Mereda, Outflow Asing di Bursa Saham Masih Tinggi (Foto: dok Ajaib)

IDXChannel - Aliran modal keluar dari investor asing di pasar modal Indonesia masih tinggi meski sentimen aksi unjuk rasa di sejumlah daerah mulai mereda.

Statistik Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada Senin (1/9/2025), foreign outflow mencapai Rp2,15 triliun, naik dari posisi Jumat (29/8/2025) yang mencapai Rp1,12 triliun.

Aksi jual ini berlanjut meski nilainya lebih kecil. Pada penutupan perdagangan Selasa (2/9/2025), net-sell dari investor asing mencapai Rp330,8 miliar, menambah total aliran jual asing sepanjang tahun sebesar Rp53,1 triliun.

Chief Economist & Debt Research Division Head PT BRI Danareksa Sekuritas, Helmy Kristanto menilai, hal ini menjadi salah satu faktor penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang keluar dari level tertingginya.

"Setelah sempat mencapai level 8.000, indeks tersebut mengalami tekanan jual yang kuat dari investor domestik dan asing," kata Helmy dalam laporannya, dikutip Selasa (2/9/2025).

Langkah ini dinilai hanya bersifat pergeseran instrumen investasi. Pasalnya, asing cenderung mulai menambah kepemilikan di Surat Berharga Negara (SBN), sebesar Rp4,81 triliun selama sepekan terakhir.

Sementara itu, pergerakan asing di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) menunjukkan arah berlawanan. Helmy menegaskan aksi jual masih terjadi hingga akhir Agustus.

“Outstanding SRBI turun Rp2,59 triliun dalam sepekan menjadi Rp716 triliun. Investor asing mencatat outflow mingguan Rp8,45 triliun," tutur dia.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, faktor persepsi investor cenderung membebani indeks.

Dia menegaskan secara fundamental tidak ada perubahan signifikan yang mengganggu kinerja pasar modal.

“Kondisi saham kan ada dua hal, fundamental dan persepsi. Fundamentalnya berubah tidak, fundamentalnya bagus dan yang terjadi (koreksi IHSG) memang persepsi investor,” kata Iman saat ditemui wartawan di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025).

Indikator fundamental pasar Indonesia, katanya, justru menunjukkan perkembangan positif. Penambahan bobot emiten dalam indeks global seperti MSCI dan FTSE dinilai menjadi bukti bahwa pasar modal Indonesia masih memiliki daya tarik kuat di mata investor global.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE