IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan dalam beberapa hari terakhir seiring meningkatnya aksi jual dari investor terhadap saham-saham big cap.
Dalam beberapa hari terakhir, koreksi IHSG mencapai hampir 6 persen. Sejak menyentuh level tertinggi lebih dari 8.000, IHSG tergerus hingga 7.500an, hanya dalam waktu kurang dari tiga hari.
Tak lain hal ini berlangsung seiring kondisi sosial politik dalam negeri yang memanas, menyusul aksi unjuk rasa dan tindakan anarkisme dalam beberapa hari terakhir.
Meski IHSG dibayangi aksi jual, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis tidak akan menerapkan pembekuan sementara perdagangan alias trading halt.
Bursa juga belum berkeinginan untuk mengubah lagi aturan trading halt, yang sebelumnya ditetapkan apabila indeks turun lebih dari 5 persen. Kini aturan mensyaratkan lebih dari 8 persen.
“Belum,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).