Simak Analisis Saham MYOR, ICBP, AMRT di Tengah Downtrading Belanja
Saham emiten Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) diprediksi menarik bagi investor seiring perubahan pola belanja masyarakat kelas menengah.
IDXChannel - Saham emiten Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) diprediksi menarik bagi investor seiring perubahan pola belanja masyarakat kelas menengah.
Riset Verdhana Sekuritas Indonesia menyoroti tiga saham emiten konsumer, yakni PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Menurut riset terbaru Verdhana Sekuritas, pertumbuhan konsumsi FMCG di pedesaan melampaui perkotaan didukung kenaikan harga komoditas pertanian, dan insentif pemerintah.
Perusahaan dengan jaringan distribusi kuat di wilayah rural juga diperkirakan mendapat dampak positif dari fenomena ini.
Research Analyst Verdhana Sekuritas, Sandy Ham mengatakan, MYOR dan ICBP berada dalam posisi strategis untuk menangkap pertumbuhan konsumsi FMCG di pedesaan.
“MYOR dan ICBP memiliki cakupan general trade atau saluran penjualan tradisional di antara semua perusahaan FMCG. Keduanya bisa mendapat benefit atas peningkatan konsumsi di pedesaan,” kata Sandy, dikutip Rabu (12/3/2025).
Selain itu, perubahan pola belanja kelas menengah akibat pemangkasan anggaran pemerintah mendorong tren downtrading.
Sandy menilai, terdapat perubahan perilaku belanja konsumen kelas menengah, yakni memilih produk bernilai dengan harga yang terjangkau.
Dari sisi valuasi, saham MYOR memiliki estimasi diperdagangkan pada 14,3 kali price-to-earnings ratio (P/E) untuk 2025. Sandy menilai, angka ini masih berada di bawah rata-rata lima tahunnya.
Sementara itu, proyeksi saham ICBP diperdagangkan pada 10,9 kali P/E untuk periode yang sama, dengan konsistensi pertumbuhan laba inti dalam dua digit.
“ICBP punya pangsa pasar mie instan terbesar, sementara MYOR mempunyai kemampuan perluasan di area rural,” tuturnya.
Sementara pengecer seperti AMRT dinilai juga diuntungkan dari peningkatan konsumsi di kota-kota pedesaan, dan kota-kota yang terutama berada di luar Jawa. Ini tercermin dalam estimasi Same Store Sales Growth (SSSG) yang kuat sebesar 6-7 persen pada Januari-Februari 2025.
Estimasi valuasi AMRT dapat mencapai 22,5x P/E pada 2025, tetapi rasio kepemilikan asing terhadap lokal telah mencapai titik tertinggi level 6,5x. Verdhana Sekuritas masih menyematkan rating ‘BUY’ terhadap ketiga emiten tersebut.
(Fiki Ariyanti)