Tarif Ojek Online Batal Naik Hari Ini, Intip Pergerakan Saham GOTO
Penurunan saham GOTO terjadi seiring kabar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif baru ojek online (ojol).
IDXChannel – Harga saham emiten jasa ride-hailing (ojek online) dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merosot di awal perdagangan Senin (29/8/2022). Penurunan saham GOTO terjadi seiring kabar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif baru ojek online (ojol) yang seharusnya diterapkan hari ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.45 WIB, harga saham GOTO melemah 3,77% ke Rp306/saham. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp70,13 miliar dan volume perdagangan 230,29 juta saham.
Ini membuat saham GOTO sudah turun selama 3 hari beruntun.
Alhasil, dalam sepekan saham ini ambles 5,00%, kendati dalam sebulan naik 2,70%.
Informasi saja, kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp360,05 triliun, masuk jajaran terbesar di bursa.
Sebelumnya, Kemenhub memutuskan untuk menunda kenaikan tarif ojol yang sebelumnya akan diberlakukan 29 Agustus 2022.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan, keputusan penundaan tersebut mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat.
“Selain itu, penundaan itu dibutuhkan untuk mendapatkan lebih banyak masukan dari para pemangku kepentingan, sekaligus melakukan kajian ulang agar didapat hasil yang terbaik”, ujar Adita kepada MPI, Minggu (28/08/2022)
Menurut Adita, Kementerian Perhubungan masih terus berkoordinasi, dan menjaring masukan dari para pemangku kepentingan, termasuk pakar transportasi mengenai tarif ojek online.
"Kemenhub juga akan segera menyampaikan ke masyarakat jika telah diambil keputusan terkait rencana kenaikan tarif ojol ini," pungkasnya.
Penjelasan Ekonom
Ekonom RISED dari Universitas Airlangga, Rumayya Batubara mengatakan, wacana kenaikan tarif ojol yang berkisar antara 30-50 persen akan berdampak terhadap pengurangan terhadap jumlah masyarakat yang menggunakan ojek online.
Rumayya menyebutkan, berdasarkan riset yang telah dilakukan kepada 1.000 pengguna ojek online di tiga wilayah zona yang akan mengalami kenaikan terdapat 53,3 persen tersebut menyatakan akan kembali menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan menggunakan ojek online.
"Dari 1.000 konsumen yang kita riset, sebanyak 53,3 persen responden menyatakan akan balik menggunakan kendaraan pribadi," katanya dalam acara Polemik Trijaya FM dengan topik 'Mencaru Titik Tengah Polemik Kenaikan Tarif Ojek Online' yang di pantau secara virtual di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).
Rumayya mengatakan bahwa dari 53,3 persen responden tersebut menyatakan bahwa dengan adanya kenaikan tersebut akan membebani dirinya jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Menurutnya, sebelum adanya wacana kenaikan tersebut, dari 57 persen responden menyatakan dapat menghemat biaya penggeluran mereka dalam memenuhi kebutuhan makanan sebeasr 11 ribu sampai 40 ribu per hari.
"Dari riset itu, kita tanya dengan menggunakan ojek apakah ada penghematan dalam kebutuhan makan? Dari 57 persen responden menyatakan mengalami penghematan biaya transportasi sebanyak 11 sampai 40 ribu per hari jika dibandingkan hari berangkat sendiri," katanya. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.