Tawarkan Bunga 8,2 Persen, Chandra Asri Petrochemical Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun
Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Chandra Asri Petrochemical mulai dicatatan di BEI.
IDXChannel - Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/8/2020).
Tercatat dalam keterangan resmi BEI, Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 (Obligasi) yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp1 triliun terdiri dari tiga seri yakni Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 Seri A (TPIA03ACN1) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,2% per tahun dengan nilai nominal Rp528.800.000.000,00 dan jangka waktu 3 tahun.
Kemudian Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 Seri B (TPIA03BCN1) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,7% per tahun dengan nilai nominal Rp357.700.000.000,00 dan jangka waktu 5 tahun.
Terakhir Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 Seri C (TPIA03CCN1) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,2% per tahun dengan nilai nominal Rp113.500.000.000,00 dan jangka waktu 7 tahun.
Tercatat juga hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idAA- (Double A Minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kemudian total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2020 adalah 58 emisi dari 41 emiten senilai Rp45,88 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 444 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,86 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 121 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 103 seri dengan nilai nominal Rp3.296,36 triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp8,37 triliun. (*)