Terdampak Pandemi, Pendapatan Surya Semesta (SSIA) Susut 4,5 Persen di Kuartal III-2021
Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,3 triliun hingga September 2021.
IDXChannel - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,3 triliun hingga September 2021.
Pendapatan ini mengalami penurunan 4,5% dari Rp2,1 triliun yang yang dibukukan pada periode sama tahun lalu. Melalui siaran resminya, perseroan memaparkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh pendapatan konstruksi dan perhotelan yang masing-masing turun sebesar 38,9% dan 39,2%.
Sementara itu, pendapatan segmen bisnis properti SSIA juga merosot sekitar 2,0%. Laba kotor perseroan turun 27,1% YoY menjadi Rp246,9 miliar dari Rp338,5 miliar pada periode sama tahun lalu, akibat dari penurunan laba kotor perhotelan sebesar 58,1%.
EBITDA perseroan juga anjlok 118.1% YoY menjadi -Rp7,2 miliar dari Rp39,7 miliar pada periode sama tahun lalu, disebabkan karena penurunan EBITDA perhotelan sebesar 49,5%.
Rugi bersih konsolidasi SSIA per September 2021 tercatat sebesar Rp269,0 miliar, atau turun 35,9% dibandingkan dengan rugi bersih Rp197,9 miliar pada periode sama tahun 2020. Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh penurunan laba operasional sekitar 2,055.7% dari -Rp4,0 miliar pada periode sama tahun lalu menjadi -Rp86,9 miliar hingga kuartal III-2021.
Adapun posisi kas perseroan per 30 September 2021 mencapai Rp665,1 miliar, turun 37,4% dari posisi kas pada semester I-2021 sekitar Rp1,06 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembebasan lahan Subang Smartpolitan serta pengembangan pada periode kuartal III-2021 yaitu sekitar Rp215 miliar.
Sedangkan utang kena bunga per September 2021 sebesar Rp2,5 triliun dan menghasilkan rasio utang/ekuitas (gearing ratio) sebesar 63,0%.
Dari segi penjualan, SSIA mencatatkan penjualan lahan seluas 8,8 hektar pada ke perusahaan teknologi regional dan perusahaan kimia dengan nilai total Rp155,9 miliar. Torehan tersebut naik 58,5% dibandingkan dengan penjualan tanah pada perioda sama tahun lalu sebesar 5,6 hektar.
"SSIA berusaha meraih tambahan penjualan lahan sebesar 5 hektar hingga akhir 2021 yang berasal dari Suryacipta City of Industry Karawang meskipun penjualan lahan melambat selama 1,5 tahun terakhir," tulis perseroan melalui siaran resminya, Rabu (8/12/2021).
Perseroan menyatakan wabah virus corona yang berkepanjangan pada 2021 berdampak terhadap tiga pilar bisnis SSIA.
Unit bisnis konstruksi diperkirakan membukukan pendapatan yang lebih rendah sepanjang tahun 2021 sekitar 25% dari pendapatan periode sama tahun 2020.
Sementara itu, segmen bisnis perhotelan diproyeksikan akan membukukan pendapatan yang lebih rendah selama 2021 terutama karena pendapatan perhotelan pada kuartal I-2020 belum memasuki dampak dari Covid-19.
Secara keseluruhan, prospek pendapatan sepanjang 2021 diperkirakan bakal lebih rendah sekitar 25% dibandingkan dengan pendapatan periode tahun sebelumnya.
(SANDY)