MARKET NEWS

Terlambat Bayar Utang Rp400 Miliar, TDPM Segera Ajukan Restrukturisasi

Aditya Pratama 11/05/2021 19:27 WIB

Emiten produsen bahan baku aneka industri, PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) akan menyusun proposal dan restrukturisasi.

Terlambat Bayar Utang Rp400 Miliar, TDPM Segera Ajukan Restrukturisasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten produsen bahan baku aneka industri, PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) akan menyusun proposal dan restrukturisasi. Langkah ini diambil setekah perseroan terlambat membayar utang pokok medium term notes (MTN) II Tridomain Performance Materials Tahun 2018 sebesar Rp400 miliar.

Mengacu pada pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Nomor KSEI-3220/DIR/0421 pada 26 April 2021 perihal penundaan pembayaran pelunasan pokok MTN II Tridomain Performance Materials Tahun 2018 (TDPM02XXMF), di mana MTN tersebut jatuh tempo pada 27 April 2021 lalu.

Hal ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap perdagangan saham TDPM di seluruh pasar hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

Financial Advisor TDPM, Hendri Kurniadi, mengatakan, perseroan saat ini bekerja keras untuk melakukan restrukturisasi dan proposal dan diharapkan hari senin atau selasa pekan depan proposal sudah diberikan khsusunya kepada MTN holder dan juga bond holder.

"Sekaligus bersama seluruh bank yang terkonsolidasi di Tridomain. InsyaAllah perusahaan akan segera kembali pulih, mungkin estimasi kita paling lama diperkirakan tiga tahun, mudah-mudahan bisa lebih cepat," ujar Hendri dalam public expose TDPM secara virtual, Selasa (11/5/2021).

Hendri menambahkan, dalam restrukturisasi yang disiapkan perseroan akan terdapat beberapa kewajiban yang akan dipersiapkan. Selain itu, perseroan juga menyiapkan alternatif selain restrukturisasi yang juga disiapkan dalam waktu dua sampai tiga bulan mendatang.

"Alternatif yang akan dilakukan adalah dalam waktu dua sampai tiga bulan maksimum kita sudah bisa melakukan proposal penyelesaian bersama dengan seluruh wali amanat, selanjutnya kita juga akan berkoordinasi dengan bank-bank yang sudah cukup lama bersama dengan Perseroan untuk mulai melakukan reschedule segala kewajiban Perseroan berikut anak-anak usaha," kata dia.

Dia juga mengeklaim bahwa hingga saat ini perseroan berhubungan cukup baik dengan kreditur. Namun, saat ini TDPM terpaksa harus melakukan penjadwalan ulang terhadap pembayaran kewajiban tersebut.

"Komitmen dari manajemen maupun pemegang saham semuanya insyaAllah akan dapat terselesaikan karena kondisi fundamental dari company masih cukup memadai, hanya kalau membayar utang secara langsung maupun bunga tentu saja akan mengalami kesulitan, bukan hanya Perseroan tapi industri secara umum," ucapnya. (TYO)

SHARE