MARKET NEWS

Termasuk Rupiah, Mata Uang Asia Kompak Melemah Terhadap Dolar AS

Dinar Fitra Maghiszha 22/11/2021 10:12 WIB

Nilai mata uang tukar Rupiah terhadap Dolar AS dibuka melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (22/11/2021).

Nilai mata uang tukar Rupiah terhadap Dolar AS dibuka melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (22/11/2021). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai mata uang tukar Rupiah terhadap Dolar AS dibuka melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (22/11/2021). Menilik pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:24 WIB, mata uang Garuda turun 12 poin atau 0,08% di harga Rp14.244 per 1 Dolar AS.

Selain Rupiah, seluruh mata uang negara Asia juga melemah terhadap USD, ketika indeks Dolar AS berada di level USD96,12, pukul 09:28 WIB.

Yen Jepang turun sebesar -0,18% di 114,18, Baht Thailand juga tersungkur -0,20% di 32,845, dan Peso Filipina tertekan paling dalam sebesar -0,31% di 50,625.

Sementara mata uang Asia yang terpuruk terhadap Dolar AS yaitu Dolar Hong Kong turun -0,01% di 7,7913, Ringgit Malaysia tertekan -0,12% di 4,1870.

Dolar Singapura anjlok -0,06% di 1,3620, dan Dolar Taiwan yang merosot -0,05% di 27,799. Yuan China justru terpuruk -0,02% di 6,3875.

Seperti diketahui, aset safe-haven Dolar AS diperdagangkan mendekati level tertingginya 16 bulan terakhir terhadap Euro di tengah meningkatnya kecemasan atas dampak lonjakan Covid-19 di Eropa.

Greenback mendekati level tertingginya sejak awal Oktober terhadap dolar Australia dan Kanada yang lebih berisiko, dan berdampak terhadap komoditas yang juga tertekan, khususnya minyak mentah, dilansir Reuters, Senin (22/11).

Di samping itu, Dolar AS mendapat dukungan tambahan dari komentar pejabat Federal Reserve Richard Clarida dan Christopher Waller pada hari Jumat lalu (19/11) yang menyarankan agar ada pengurangan stimulus di tengah pemulihan ekonomi yang cepat dan inflasi yang memanas.

Lebih jauh, keduanya juga berpandangan jika pengakhiran tapering dengan lebih cepat dapat meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih awal juga. Saat ini pasar memperkirakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mulai menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun depan. (TIA)

SHARE