MARKET NEWS

Terus Merugi, Garuda (GIAA) Kembalikan Puluhan Pesawat Sewa

Suparjo Ramalan 11/06/2021 14:19 WIB

Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memutuskan untuk mengembalikan puluhan pesawat yang disewa ke lessor.

Terus Merugi, Garuda (GIAA) Kembalikan Puluhan Pesawat Sewa (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memutuskan untuk mengembalikan puluhan pesawat yang disewa ke lessor. Sehingga, saat ini Garuda hanya mengoperasikan 53 unit pesawat saja.

Dikutip dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/6/2021) manajemen mencatat, sebelumnya Garuda Indonesia mengoperasikan 142 armada. 

Dari 142 armada sebanyak 136 pesawat dengan status sewa dan 6 pesawat Garuda Indonesia. Adapun jenis pesawat tersebut terdiri dari Boeing 777-300, Boeing 737-800, Boeing 737-8 Max, Airbus A330-200, Airbus A330-300, Airbus A330-900, CRJ1000 NextGen, dan ATR 72-600.

"Adapun jumlah armada yang dioperasikan selama masa pandemi berkurang sehingga yang saat ini dioperasikan untuk mendukung operasional perusahaan ada pada kisaran 53 pesawat," tulis manajemen dalam Keterbukaan Informasi BEI. 

Sebelumnya, pemegang saham mencatat hanya ada 50 pesawat Garuda Indonesia yang dioperasikan manajemen. Minimnya operasional maskapai penerbangan pelat merah disebabkan terbatasnya cash flow perusahaan.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo menyebut, ada sejumlah tindakan yang dilakukan pemegang saham saat ini. Misalnya penundaan pembayaran, pengembalian sejumlah armada kepada lessor. 

Pemerintah pun tengah melakukan kajian bersama penasehat atau tim konsultan keuangan untuk membahas skema restrukturisasi dengan kreditur Garuda Indonesia. 

"Saat ini beroperasi minimum sekitar 50-an pesawat, kita harus mengambil tindakan yang drastis, maka ini tinggal tunggu waktu karena cash flow terbatas, setiap bulan minus, kami sedang lakukan kajian dengan para advisor untuk mengambil tindakan dengan kreditur," ujar Tiko sapaan akrab Kartika dikutip, Kamis kemarin. 

Dia memaparkan, selama ini manajemen juga sudah melakukan penundaan pembayaran baik ke lessor, maupun perusahaan pelat merah lain seperti PT Angkasa Pura. (RAMA)

SHARE