MARKET NEWS

Testimoni Powell Bikin IHSG Merah, Empat Saham Big Cap Ini Tetap ‘Ijo’

Melati Kristina - Riset 08/03/2023 13:34 WIB

Saham emiten big cap, HM Sampoerna (HMSP) hingga Unilever (UNVR) menghijau di tengah pelemahan IHSG akibat sentimen negatif sinyal kenaikan suku bunga The Fed.

Testimoni Powell Bikin IHSG Merah, Empat Saham Big Cap Ini Tetap ‘Ijo’. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten big cap, dari PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) hingga PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tetap menghijau di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terimbas sentimen negatif sinyal kenaikan suku bunga The Fed.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan sesi I, Rabu (8/3), saham HMSP memimpin emiten yang mencatatkan harga saham yang melesat di periode ini dengan persentase kenaikan 1,72 persen menjadi Rp1.180/saham.

Menyusul HMSP, saham bank big four PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menguat di periode ini, yakni masing-masing sebesar 0,74 persen dan 0,59 persen.

BEI mencatat, harga saham BMRI naik menjadi Rp10.250/saham sedangkan saham BBCA ikut naik menjadi Rp8.475/saham.

Selain emiten-emiten di atas, saham UNVR juga menghijau 0,49 persen menjadi Rp4.100/saham di periode ini.

Menguatnya saham-saham di atas terjadi di tengah IHSG yang sedang terkontaksi pada penutupan sesi I, Rabu (8/3).

Melansir data BEI pada periode yang sama, IHSG melemah 0,49 persen ke level 6.733 diiringi oleh sejumlah saham big caps yang ikut merosot.

Adapun, saham big caps yang turut merosot pada penutupan sesi I, Rabu (8/3) di antaranya adalah PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), hingga PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). (Lihat tabel di bawah ini.)

Menurut BEI, saham BYAn terkoreksi 0,40 persen menjadi Rp18.525/saham pada periode ini.

Sedangkan, saham bank big four PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) juga ikut terkontraksi masing-masing sebesar 0,41 persen dan 0,56 persen.

Senada dengan emiten di atas, saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Chandra Asri Pethrocemical Tbk (TPIA) juga ikut merosot masing-masing sebesar 1,26 persen dan 3,51 persen.

Terakhir, saham PT Elang Mahkota Tekonologi Tbk (EMTK) turut ambles 4,05 persen menjadi Rp830/saham, yang mana menjadi emiten di kategori ini yang mengalami kontraksi paling dalam.

Sinyal Kenaikan Suku Bunga The Fed Jadi Sentimen Negatif

Memerahnya sejumlah saham hingga IHSG merupakan imbas dari potensi kenaikan suku bunga The Fed.

Adapun, Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed kemungkinan terus menaikkan suku bunga hingga inflasi terkendali. Hal itu disampaikan Ketua The Fed, Jerome Powell dalam menanggapi situasi perekonomian Amerika Serikat belakangan ini.

Powell mengatakan pihaknya berkomitmen mengendalikan inflasi melalui kebijakan yang didasarkan pada mandat ganda (dual mandate), yakni mempromosikan peningkatan tenaga kerja dan pada saat yang sama menjaga stabilitas harga.

“Kami berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke tingkat 2,2 persen. Data ekonomi terbaru datang lebih kuat dari yang diharapkan, menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya,” ujar Ketua The Fed Jerome Powell dalam sambutannya, Selasa (7/3).

Powell menambahkan, terjadi lonjakan pesat pada angka tenaga kerja, menyebabkan tingkat pengangguran turun ke level 3,4 persen pada bulan Januari, yakni level terendah sejak 1996.

The Fed sadar perlu melakukan berbagai upaya untuk meredam inflasi. Bahkan mungkin kembali meningkatkan suku bunga yang lebih besar daripada upaya lainnya.

"Pengetatan pasar tenaga kerja bahkan terjadi walaupun ekonomi AS mengalami perlambatan signifikan. Jika data menunjukkan pengetatan, kami siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga," kata Powell.

Meskipun inflasi telah berjalan moderat bila dibandingkan dengan tahun lalu, Powell mengatakan pihaknya masih terus berupaya untuk mengembalikan inflasi pada tingkat 2,2 persen.

Periset: Melati Kristina 

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE