Tiga Tips Melakukan Top Down Analysis Ini Bisa Dilakukan saat Berinvestasi
Tips melakukan top down analysis perlu diketahui sebelum Anda mulai berinvestasi saham.
IDXChannel - Tips melakukan top down analysis perlu diketahui sebelum Anda mulai berinvestasi saham. Salah satu pendekatan analisa fundamental ini berawal dari kondisi ekonomi makro, sektoral industri dan kondisi perusahaan secara mikro.
Top Down Analysis banyak digunakan investor saham pada kondisi tertentu. Adapun yang dimaksud dengan Top Down Analysis yakni merupakan salah satu strategi untuk mengkaji dampak dari kondisi ekonomi makro terhadap saham, apakah akan membuat nilai saham turun atau tidak.
Untuk memulai menganalisis dengan pendekatan Top Down terdapat beberapa proses atau tahapan yang perlu Anda dilakukan, diantaranya:
1. Analisis makro ekonomi yakni mencari tahu kondisi perekonomian secara global dan dampaknya di waktu yang akan datang. Perlu Anda perhatikan dalam analisis makro ekonomi, apakah kondisi ekonomi memang sedang tumbuh atau stagnan. Hal ini menjadi isu penting, karena kondisi ekonomi suatu negara yang sedang tumbuh biasanya beriringan dengan pasar saham yang sedang bullish.
Analisis makro ekonomi ini juga perlu memahami dan mencermati PDB (Produk Domestik Bruto), inflasi, tingkat bunga hingga fluktuasi nilai tukar rupiah.
2. Analisis industri juga penting dalam strategi top down analysis. Strategi ini mewajibkan Anda mencermati sektor industri mana saja yang memiliki peluang untuk tumbuh dalam kondisi perekonomian tertentu.
Pada dasarnya tidak semua sektor industri dapat tumbuh dalam kecepatan yang sama dalam kondisi ekonomi tertentu. Anda diharuskan cekatan dan cerdik dalam menentukan sektor industri yang memiliki pertumbuhan signifikan dan berpotensi mendatangkan profit besar.
3. Analisis mikro perusahaan, yang mewajibkan Anda sebagai investor untuk mencermati kesehatan keuangan emiten tersebut. Sehat tidaknya keuangan perusahaan dapat Anda cermati dari laporan keuangan yang secara rutin dikeluarkan oleh perusahaan terkait. Laporan keuangan ini biasanya terdiri lagi tiga hal yakni, income statement (laporan rugi laba), balance sheet (neraca), dan cash flow (laporan arus kas). (FHM)