IDXChannel – Analisis Break Even Point atau BEP sering digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan. Dimana, dalam berbisnis, biaya yang dikeluarkan dalam mengoperasikan bisnis menemui sebuah “titik impas”. Di titik itulah BEP bekerja dalam perhitungan biaya operasional yang digunakan sama besarnya dengan pendapatan yang dihimpun.
Dikutip dari Okezone.com, Minggu (5/9/2021), Break Even Point sering disalahartikan, dimana BEP adalah saat seluruh biaya tercover dari omzet yang menghasilkan profitnya nol. Disinilah profit nol disebut sebagai titik impas.
Kondisi yang menjadikan sebuah usaha tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian ini terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Oleh karena itu, untuk diketahui dengan benar oleh pebisnis atupun investor, analisis dasar dari BEP adalah:
1. Biaya tetap dan variabel memiliki andil besar
Dimana kedua biaya tersebut akan menentukan nilai margin yang diharapkan, termasuk ke dalam komponen rumus BEP.