Tumbuh 72 Persen, Matahari Department Store (LPPF) Raup Laba Rp918,37 Miliar
raihan laba bersih LPPF juga tumbuh menjadi Rp918,37 miliar, melambung hingga 72 persen dibanding perolehan laba pada Semester I-2021.
IDXChannel - PT Matahari Department Store Tbk berhasil membukukan kinerja positif di sepanjang Semester I-2022 ini. Dalam hal perolehan pendapatan, misalnya, perusahaan berkode saham LPPF itu sukses membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,76 triliun, tumbuh tipis sekitar 5,37 persen dari pendapatan Semester I/2021 yang masih sebesar Rp3,56 triliun.
Sedangkan dari segi penjualan konsinyasi, perusahaan juga meraup kenaikan sebesar 14,83 persen dari sebelumnya sebesar Rp1,36 triliun menjadi Rp1,56 triliun untuk perbandingan periode yang sama.
Sementara pendapatan jasa juga tercatat tumbuh dari sebelumnya sebesar Rp7,08 miliar menjadi Rp7,39 miliar hingga Semester I-2022 lalu. Di lain pihak, penjualan eceran perusahaan tercatat turun tipis sebesar 0,5 persen menjadi Rp2,18 triliun dari sebelumnya Rp2,19 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, raihan laba bersih LPPF juga tumbuh menjadi Rp918,37 miliar, melambung hingga 72 persen dibanding perolehan laba pada Semester I-2021 yang masih sebesar Rp532,48 miliar.
"Dengan segenap raihan positif tersebut, kami juga meningkatkan proyeksi dividen setahun penuh menjadi Rp525 per saham atau lebih, dengan pembayaran dilakukan setiap tahun," ujar Chief Executive Officer (CEO) LPPF, Terry O' Connor, dalam keterangan resminya, Sabtu (23/7/2022).
Dari sisi pengeluaran, menurut Terry, beban pokok pendapatan LPPF turun sebesar 7,4 persen dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,19 triliun. Beban usaha LPPF juga susut dari sebelumnya sebesar Rp1,55 triliun menjadi Rp1,43 triliun.
Hingga akhir Juni 2022, total nilai aset perseroan turun menjadi Rp5,23 triliun dari sebelumnya sebesar Rp5,85 triliun pada Desember 2021 lalu. Kemudian, total liabilitas juga naik menjadi Rp4,85 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,84 triliun, sedangkan ekuitas perseroan turun menjadi Rp378,82 miliar dari sebelumnya sebesar Rp1 triliun.
Di sepanjang semester I-2022, LPPF membuka gerai dengan konsep baru di Mal Taman Anggrek Jakarta dan meluncurkan kembali gerai Karawaci dengan konsep baru dan modern pada Jumat (8/7/2022) lalu. LPPF berencana akan semakin mempercepat rencana pembukaan gerai, yaitu delapan gerai baru pada paruh kedua tahun ini, dengan enam gerai di antaranya telah memperoleh kepastian kontrak, yaitu di Tangerang, Gowa. Bondowoso Jawa Timur. Semarang, Kendari, dan Bontang.
Rangkaian pembukaan ini akan melengkapi jumlah gerai secara nasional menjadi 148 pada akhir tahun 2022. Saat ini, perseroan sedang mengembangkan rencana pembukaan jaringan di tahun 2023 yang terdiri dari 12-15 gerai dan yakin akan pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.
Terry mengatakan, perseroan akan terus fokus pada peningkatan penawaran produk kepada pelanggan, keunggulan operasional, kecermatan dalam biaya demi mendorong kinerja yang unggul sambil meningkatkan kemampuan karyawan perseroan, dan mengelola bisnis dan sumber daya dengan cara yang paling berkelanjutan.
"Sebagai cerminan dari kepercayaan diri kami pada bisnis inti kami, kami tidak memiliki rencana akuisisi atau investasi dan ini akan membantu kami mencapai pertumbuhan dua digit atas penjualan dan laba di tahun depan," kata dia. (TSA)