IDXChannel – Pembelian kembali atau buyback saham tengah ramai semenjak awal tahun ini. Adapun keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat delapan emiten yang tercatat melakukan buyback saham baru-baru ini.
Emiten tersebut adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Selain itu, emiten lainnya sepertiPT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT),PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), dan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) juga tercatat melakukan buyback saham.
Biasanya, emiten melakukan aksi buyback untuk menstabilkan harga saham perseroan sekaligus memberikan sinyal kepada investor soal nilai saham perusahaan secara fundamental.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memutuskan memperpanjang periode buyback saham selama 3 bulan mulai 20 Juni sampai 19 September 2022.
Merujuk pada surat perseroan nomor AE/173/XII-21/MP/aps perihal Laporan Informasi atau Fakta Material Perseroan sehubungan dengan perpanjangan periode Pembelian Kembali Saham Perseroan, perseroan akan memperpanjang jangka waktu pembelian kembali saham selama 3 bulan.
ADRO akan buyback saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun. Sesuai POJK Nomor 2/2013 dan SEOJK Nomor 3/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan.
PT United Tractors Tbk (UNTR)
PT United Tractors Tbk (UNTR) menyiapkan dana Rp 5 triliun untuk membeli kembali saham perseroan. Adapun jumlahnya tidak melebihi 20% dari modal disetor, dengan saham yang beredar paling sedikit sebanyak 7,5% dari modal disetor oleh perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode buyback saham akan berlangsung mulai hari ini, 13 Juli hingga 12 Oktober 2022 mendatang.
Pembelian kembali saham akan dilakukan dengan menggunakan kas internal perseroan. Hal tersebut mengakibatkan aset dan ekuitas perseroan akan turun maksimal sebanyak Rp5 triliun.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL)
Mitratel (MTEL), emiten yang bergerak di sektor komunikasi, melakukan buybacksenilai Rp1 triliun dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (2/6/2022), buyback saham akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak 2 Juni hingga 2 September 2022 dengan pembatasan harga pembelian saham sebesar maksimum Rp801 per saham.
"Berdasarkan data perseroan, harga saham MTEL turun sejak tanggal 10 Mei 2022 di Rp765 dan turun drastis pada tanggal 17 Mei 2022 di Rp685 hingga tanggal 18 Mei 2022 di Rp665," tulis Mitratel dalam prospektusnya.
Dengan pertimbangan tersebut,MTEL berencanamelakukan buybacksaham yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI dengan jumlah saham tidak melebihi 20% dari modal disetor dalam perseroan sesuai POJK 2/2013.
Sementara ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melakukan pembelian kembali saham perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Senin (6/6/2022).
Buyback saham ini disepakati akan berlangsung untuk jangka waktu 18 bulan terhitung mulai 6 Juni 2022 sampai dengan 5 Desember 2023.
Perseroan akan melakukan pembelian saham akan dilakukan sebanyak-banyaknya 10 persen atau setara dengan 262.614.878 lembar saham dari jumlah saham yang dikeluarkan Perseroan dengan harga buyback mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Rencana pembelian kembali saham ini dilakukan Perseroan sebagai bentuk upaya Perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham Perseroan" jelas Wakil Presiden Direktur dan CEO LPPF, Terry O'Connor, melalui keterangan resminya, Senin (6/6/2022).