MARKET NEWS

Wall Street Kembali Cetak Rekor Penutupan Tertinggi, Berkat Penguatan Saham Nvidia dkk

Dhera Arizona Pratiwi 23/09/2025 06:52 WIB

Ketiga indeks saham utama bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Senin (22/9/2025) sore waktu setempat.

Wall Street Kembali Cetak Rekor Penutupan Tertinggi, Berkat Penguatan Saham Nvidia dkk. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Ketiga indeks saham utama bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Senin (22/9/2025) sore waktu setempat.

Dilansir dari Reuters, Selasa (23/9/2025), Dow Jones Industrial Average naik 74,36 poin atau 0,16 persen menjadi 46.389,63, S&P 500 naik 29,82 poin, atau 0,45 persen menjadi 6.694,18, dan Nasdaq Composite naik 159,81 poin atau 0,71 persen menjadi 22.791,29.

Tiga indeks utama mencapai rekor penutupan tertinggi selama dua sesi terakhir.

Saham Nvidia menguat setelah menyatakan akan berinvestasi hingga USD100 miliar di OpenAI. Saham Nvidia naik 3,6 persen, memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq.

Saham Apple naik 3,8 persen setelah Wedbush menaikkan target harga saham karena tanda-tanda permintaan yang kuat untuk iPhone 17. Sektor teknologi di S&P 500 naik 1,7 persen.

Selain itu, investor mencermati komentar dari pejabat Federal Reserve setelah bank sentral AS pekan lalu memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengindikasikan pemangkasan lebih lanjut pada pertemuan mendatang.

Baik Presiden The Fed di St Louis, Alberto Musalem, maupun Presiden The Fed di Atlanta, Raphael Bostic, dalam pernyataan terpisah mengatakan, meskipun pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin persentase oleh Fed pada pertemuan pekan lalu merupakan langkah yang tepat untuk mengelola risiko meningkatnya pengangguran, menurunkan inflasi tetap menjadi prioritas.

Namun, Gubernur Fed Stephen Miran, yang pekan lalu tidak setuju ketika Fed memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase dan mengatakan pemangkasan setengah poin diperlukan, mengatakan pada hari Senin bahwa kebijakan moneter sudah memasuki wilayah restriktif.

"Perlu ada katalis agar saham bergerak naik secara material, dan pasar tampaknya mengabaikan potensi hambatan," kata Wakil Presiden Senior dan Penasihat Wealthspire Advisors di Westport, Connecticut, Oliver Pursche.

"Kami tidak membuat keputusan yang bersifat umum atau mencoba untuk memprediksi waktu pasar, tetapi kami tentu saja menunjukkan kepada klien dan membuat portofolio mencerminkan bahwa kami berada di titik tertinggi sepanjang masa dan valuasi sedang meningkat," ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE