MARKET NEWS

Wamen BUMN Beberkan Penyebab Harga Saham Mitratel (MTEL) Masih Tertekan

Suparjo Ramalan 03/12/2021 13:00 WIB

Kementerian BUMN membeberkan alasan utama harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel mengalami tekanan.

Wamen BUMN Beberkan Penyebab Harga Saham Mitratel (MTEL) Masih Tertekan (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN membeberkan alasan utama harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel mengalami tekanan berarti. Tekanan terjadi sejak perseroan melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 2021 lalu.

Wakil Menteri II, Kartika Wirjoatmodjo mencatat, waktu IPO Mitratel dan pengelola investasi global (hedge fund) menjadi dua sebab utamanya. 

Emiten dengan kode saham MTEL ini mencatatkan sahamnya di pasar modal Tanah Air sejak November 2021 lalu. Kartika, menilai saat itu bukanlah momentum yang tepat. Sementara, hedge fund terkait dengan pelepasan modal di Bursa.

"Momentumnya kurang pas dan ada hedge fund yang melepas (modalnya)," ujar Kartika, Jumat, (3/12/2021). 

Meski demikian, pemegang saham optimis pada awal 2022 mendatang menjadi momentum bagi anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) untuk memulihkan harga saham. Dimana, proses pemulihan mulai terjadi pada Januari-Februari 2022. Bahkan, diproyeksikan harga sama Mitratel melebihi harga IPO. 

"Kami lihat momentum perbaikan cukup baik. Saya yakin 1-2 bulan ke depan akan mulai recovery dan melebihi harga IPO-nya," ungkap dia.

Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui harga saham Mitratel mengalami tekanan berarti sejak perseroan melakukan initial public offering. Meski begitu, Erick optimis bila harga saham emiten pelat merah itu akan membaik kedepan.  

"Kalau kita lihat di 2021, ini ada Mitratel yang sudah terjadi (IPO) dan memang hari ini masih mendapat tekanan, tapi kita konfiden akan terus melakukan perbaikan," ungkap Erick. 

Untuk memacu bisnis emiten pelat merah itu, Kementerian BUMN memfasilitasi kerja sama antara Mitratel dan Kementerian Komunikasi dan Informasi agar menyediakan layanan provider di sejumlah daerah yang belum tersentuh internet. 

"Mitratel sendiri dalam go publik, selain memperkuat keuangan, tetapi kita lihat kita terus memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk menjangkau daerah-daerah yang belum mendapatkan wifi atau belum mendapatkan akses daripada digital," katanya. 

Emiten dengan kode saham MTEL ini telah melepaskan saham ke publik sebanyak 23.493.524.800 atau setara saham publik lebih dari 28 persen. Anak usaha BUMN itu pun meraih dana publik sebesar Rp18,8 triliun.

(IND) 

SHARE