Wamen BUMN Ungkap Pertamina Geothermal Batal IPO di 2022
Kementerian BUMN membeberkan alasan mundurnya IPO Pertamina Georthermal Energy.
IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeberkan alasan mundurnya proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Georthermal Energy (PGE).
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, mundurnya proses IPO anak usaha PT Pertamina tersebut disebabkan oleh kondisi pasar modal global yang dinilai belum optimal.
"Melihat perkembangan pasar modal global ini menunjukkan kondisi pasar yang belum optimal, sehingga kami memutuskan melakukan penundaan terlebih dahulu," kata Pahala dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (7/12/2022).
Pahala menjelaskan, penundaan tersebut dilakukan sampai kondisi pasar stabil, kehusunya terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang belakangan ini agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya.
Pasalnya, keputusan The Fed biasanya berpengaruh terhadap kondisi pasar modal entitas, baik di Indonesia maupun negara lainnya.
Namun, dengan sinyal The Fed yang akan segera mengendurkan peningkatan suku bunga acuannya, pemerintah berharap dapat memberikan sentimen positif kepada para calon pemegang saham nantinya, mengingat kontribusi investor luar negeri di pasar modal Indonesia masih tinggi.
"Kami berharap upaya penawaran saham ke publik untuk dapat unlock value di bidang energi baru dan terbarukan (EBT)," ujar Pahala.
Terkait proses IPO PGE, saat ini telah dilakukan registrasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahap ke-1 dan ke-2. Selain itu, sedang dilakukan penyampaian rentang harga IPO kepada OJK.
Untuk diketahui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi itu dikabarkan bakal IPO pada tahun ini atau paling lambat tahun depan.
Saat ini, PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKPB) dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 megawatt.
(FAY)