MARKET NEWS

Yield Obligasi Pemerintah Atraktif, Simak Rekomendasi Seri Fixed Rate Hari Ini

Dinar Fitra Maghiszha 10/05/2022 09:07 WIB

Sejumlah seri Fixed Rate (FR) diperkirakan akan menarik perhatian investor pada perdagangan hari ini yang dipengaruhi oleh sentimen.

Yield Obligasi Pemerintah Atraktif, Simak Rekomendasi Seri Fixed Rate Hari Ini

IDXChannel - Sejumlah seri Fixed Rate (FR) diperkirakan akan menarik perhatian investor pada perdagangan hari ini yang dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri maupun luar negeri.

Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe mengatakan, merekomendasikan seri FR0070, FR0077, FR0081, FR0040, FR0084, FR0086, FR0090, FR0059, FR0091, FR0068, FR0072, FR0050, FR0079, dan FR0092.

Amir mempertimbangkan kondisi pasar saat ini serta valuasi yield curve di tengah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01% pada kuartal pertama tahun 2022 dan kenaikan inflasi bulanan 0,95%, atau tertinggi sejak Januari 2017.

“Secara year-on-year, tingkat inflasi April mencapai 3,47%, masih di dalam batas target inflasi Bank Indonesia untuk tahun 2022 di kisaran 2%-4%,” ujar Amir dalam riset yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (10/5/2022).

Sementara itu, yield curve US Treasury (UST) ditutup bergeser ke bawah dibandingkan posisinya Jumat lalu. Yield UST 2-tahun mencatatkan penurunan 14bp ke level 2,60% sementara yield UST 10-tahun mencatatkan penurunan 9bp ke level 3,04%.

Amir melihat yield UST bergerak dengan volatilitas tinggi beriringan dengan ekspektasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan rencana normalisasi likuiditas the Fed. Ekspektasi tersebut diikuti oleh penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang dunia secara umum.

Amir menyampaikan, risk-averseness investor juga kembali meningkat, seiring dengan CDS 5-tahun Indonesia yang mencatatkan peningkatan 24bp ke level 131bp, tertinggi sejak Juni 2020.

Perlu diketahui, yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) meningkat 29bp ke level 7,28%. Level tersebut berada di atas estimasi BNI Sekuritas minggu ini di kisaran 6,92% - 7,13%.

"Hal ini mengindikasikan bahwa yield obligasi pemerintah mungkin telah memasuki entry point yang atraktif," ungkapnya.

(NDA)

SHARE