MILENOMIC

7 Jenis Psikotes Kerja dan Cara Mengerjakannya, Sering Dipakai saat Rekrutmen

Kurnia Nadya 12/12/2025 13:55 WIB

Tim HRD perusahaan biasanya akan menentukan jenis psikotes apa saja yang dibutuhkan untuk  menjaring kandidat sesuai kebutuhan perusahaan dan divisi.

7 Jenis Psikotes Kerja dan Cara Mengerjakannya, Sering Dipakai saat Rekrutmen. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Apa saja jenis psikotes kerja yang sering digunakan saat rekrutmen? Psikotes adalah salah satu tahapan dalam proses perekrutan karyawan, di mana kandidat akan mengikuti serangkaian tes. 

Tim HRD perusahaan biasanya akan menentukan jenis psikotes apa saja yang dibutuhkan untuk  menjaring kandidat sesuai kebutuhan perusahaan dan divisi. Tidak semua jenis pekerjaan memerlukan jenis psikotes yang sama saat rekrutmen. 

Ada pekerjaan yang memerlukan konsentrasi dan akurasi tingkat tinggi, ada tingkat jabatan yang memerlukan keluwesan pekerja dalam berinteraksi, ada pula posisi pekerjaan yang memerlukan pekerja untuk luwes bekerja dalam tim. 

Semua kebutuhan-kebutuhan personil, baik dari segi kepribadian hingga keterampilan teknis, dapat dijaring lewat rangkaian psikotes yang tepat dan wawancara mendalam bersama staf HRD dan user (divisi yang membuka lowongan kerja). 

Sehingga selain tes kecerdasan yang umumnya ditujukan untuk melihat wawasan dan kognitif kandidat, sebenarnya psikotes tidak memiliki jawaban benar atau salah. Karena hasil psikotes hanya menunjukkan bagaimana kepribadian dan cara Anda bersikap dalam situasi tertentu. 

Apakah perusahaan cocok dengan kepribadian dan cara Anda bersikap, adalah keputusan perusahaan sepenuhnya. Sebagai contoh, jika divisi produksi memerlukan staf baru, maka yang dibutuhkan adalah orang yang mampu bekerja dengan orang lain sebagai tim. 

Orang yang lebih suka bekerja sendiri dan ambisius besar kemungkinan tidak akan cocok dengan posisi tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan mencari sales, maka yang dicari adalah orang yang ambisius.   

Jadi apa saja jenis psikotes saat rekrutmen? Berikut ini adalah jenis psikotes yang sering digunakan saat rekrutmen dan dapat dipersiapkan kandidat. 

Jenis Psikotes Kerja dan Cara Mengerjakannya 

Ada dua jenis umum tes psikologi, yakni tes menggambar dan kecerdasan/kognitif. Tes menggambar bertujuan untuk melihat aspek kepribadian seseorang yang tak tampak dalam pertemuan singkat. 

Sedangkan tes kecerdasan/kognitif bertujuan untuk mengukur konsistensi, fokus, kecerdasan, akurasi, dan sebagainya. Tes ini memiliki jawaban benar dan salah, sedangkan tes menggambar tidak memiliki jawaban benar dan salah. 

1. Tes Kemampuan Verbal 

Tes kemampuan verbal bertujuan untuk mengukur penalaran verbal dan kemampuan berbahasa. Peserta akan diberikan sejumlah soal untuk mencari sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), dan pengelompokan kata. 

Saat mengerjakan tes ini, bacalah instruksi soal secara teliti. Jangan sampai salah terbalik-balik mengartikan sinonim dan antonim. 

2. Tes Aritmatika 

Tes aritmatika bertujuan untuk mengukur kemampuan berhitung. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan teknis/analisis, soal tesnya bisa lebih rumit dibanding soal tes aritmatika untuk pekerjaan non-teknis/tanpa hitung-hitungan. 

Soal yang diberikan mulai dari menghitung deret angka. Atau perkalian dan pembagian sederhana. Tes ini bertujuan untuk melihat kecermatan dan ketelitian. 

3. Tes Logika Penalaran 

Pada tes logika penalaran, peserta akan menerima soal dalam bentuk gambar bangun ruang, atau soal cerita. Tujuannya untuk melihat kemampuan peserta untuk menalar sesuatu dengan logika. 

Tes ini menggunakan gambar, sehingga sekilas tampak mudah dan mengecoh. Tetapi dari tiap soal gambar itu, ada pola yang harus Anda tebak. 

4. Tes Wartegg 

Tes ini adalah tes menggambar. Peserta akan diberika sebuah kertas dengan delapan kotak berisi simbol berupa titik, lengkungan, atau garis-garis. Peserta akan diminta untuk membuat gambar berdasarkan simbol yang ada di tiap kotak. 

Gambar yang dibuat bebas, tetapi peserta harus melanjutkan gambar dari potongan yang sudah ada. Sebagai contoh, pada kotak berisi gambar titik, lanjutkan gambar tersebut hingga selesai. 

Keahlian menggambar tidak berpengaruh dalam hal ini. Tiap kotak menunjukkan analisa yang berbeda. Tes ini bertujuan untuk melihat keuletan, cara beradaptasi, dan sebagainya. Sehingga tidak ada jawaban benar atau salah. 

5. Tes Menggambar 

Ada beberapa jenis tes menggambar lain selain Wartegg, yakni tes menggambar orang (draw a person/DAP), menggambar pohon (Baum test), dan menggambar orang-pohon-rumah (house, tree, person). 

Saat mengerjakan tes ini, dengarkan baik-baik instruksi yang disampaikan petugas. Karena ada beberapa jenis pohon yang tidak boleh digambar dalam tes Baum. Sebisa mungkin buatlah gambar sesuai instruksi yang diberikan petugas. 

Tes DAP, Baum, dan HPT juga tidak ada jawaban benar atau salah. Karena hasil tes ini adalah analisa kepribadian dan emosional peserta. Peserta diperbolehkan bebas menggambar selama mengikuti instruksi. 

Tes DAP bertujuan untuk melihat persepsi diri peserta. Tes Baum bertujuan untuk melihat kondisi emosional dan stabilitas peserta. Lalu tes HTP bertujuan untuk melihat persepsi peserta terhadap diri, lingkungan, dan orang-orang di sekitarnya. 

Psikolog akan menganalisa gambar tersebut secara menyeluruh. Mulai dari garis, penempatan gambar, bentuk gambar, ukuran gambar, dan sebagainya. Sehingga tidak ada cara untuk mengakali tes ini, karena tiap gambar akan menghasilkan analisa yang berbeda.

6. Tes Kraeplin/Pauli 

Tes kraeplin/pauli adalah tes menghitung angka, biasanya digunakan oleh perusahaan untuk melihat kecepatan, fokus/konsentrasi, daya tahan peserta, dan ketelitian. Tes ini dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu. 

Lembar tes kraeplin/pauli bentuknya seperti koran. Panjang dan lebar. Kertas tersebut berisi deretan angka. Cara pengerjaannya adalah angka dijumlahnya secara vertikal (dari atas ke bawah). 

Jumlahkan dua angka (atas-bawah) yang berdekatan, lalu tulis hasilnya di samping kanannya. Lalu ulangi prosesnya, hitung dua angka atas bawah berikutnya dan tulis hasilnya di sampingnya. 

Sekilas tes ini terlihat gampang karena tugasnya hanya penjumlahan. Namun tes ini sebenarnya menguras tenaga, karena otak Anda dituntut untuk teliti dan berkonsentrasi sekaligus. 

7. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) 

Tes EPPS juga sering digunakan dalam rekrutmen pekerjaan. Tes ini berupa dua premis/pernyataan yang harus dipilih sesuai prinsip dan kepribadian Anda. Terkesan mudah, tetapi mengecoh. 

Karena premis yang Anda baca akan diulang-ulang dan diadu. Misalnya pada soal nomor 1, Anda merasa cocok dengan premis B. Lalu di soal 2, premis B akan dibandingkan dengan premis C, Anda harus memilih lagi mana yang paling sesuai dengan Anda. 

Tes ini bertujuan untuk menguji konsistensi dan kekuatan karakter Anda. Jadi tidak perlu bingung saat melihat premis yang ditanyakan berulang-ulang, karena tujuan tes ini memang untuk melihat konsistensi Anda. 

Apa yang Harus Dipersiapkan sebelum Psikotes? 

Sebelum psikotes, pastikan Anda istirahat dengan cukup, makan dan minum dengan cukup. Upayakan untuk sehat dan bugar saat hari tes tiba. Jika perlu, persiapkan rute perjalanan agar Anda tidak kelelahan di jalan. 

Psikotes bukanlah tes potensi akademik seperti yang diambil mahasiswa atau CPNS, sehingga tidak ada materi yang dapat dicontek. Namun Anda bisa mempelajari jenis-jenis tes untuk mendapat gambaran seperti apa isi soalnya. 

Untuk tes grafis (menggambar), tidak ada jawaban benar atau salah. Sehingga Anda hanya perlu memastikan untuk menggambar dengan tenang dan sesuai instruksi petugas. Lalu untuk tes menjawab soal, pastikan untuk teliti membaca soal. 

Tes aritmatika, kemampuan verbal, dan penalaran logika biasanya digabung menjadi satu karena garis besarnya sama, yakni untuk melihat kemampuan/kecerdasan umum peserta tes. 

Itulah informasi singkat tentang jenis psikotes kerja


(Nadya Kurnia)

SHARE