Baru Kerja dan Dapat THR Pertama Kali? Berikut Tips Bijak Mengelolanya
Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu bagi semua pekerja menjelang Hari Raya Lebaran.
IDXChannel – Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu bagi semua pekerja menjelang Hari Raya Lebaran. Sebab, hal ini bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan.
Berdasarkan riset Jakpat pada 2024, selain gaji, 59 persen responden bergantung pada THR untuk memenuhi keperluan di bulan Ramadan. Lebih dari itu, 3 dari 4 responden mengaku pengeluaran mereka selama Ramadan 2024 masih berfokus pada kebutuhan harian, terutama makanan.
Sekira 80 persen dari mereka juga memberikan zakat, disusul dengan beragam pengeluaran lainnya, seperti buka puasa bersama atau bukber, mudik, membeli baju baru, hingga hampers untuk kerabat.
Bagi para profesional muda yang baru memulai karier, mendapatkan THR pertama adalah pengalaman istimewa. Namun, perlu diingat agar jangan sampai terlena dan boros.
Sebab, hal ini seharusnya bisa menjadi kesempatan emas dalam membiasakan perencanaan keuangan yang lebih baik di masa depan, sambil tentunya tetap merayakan hasil kerja keras.
Berikut ini cara tips mengalokasikan THR dengan bijak sebagaimana dikutip dari keterangan resmi DBS Indonesia, Kamis (27/3/2025):
1. Hitung kembali total pengeluaran bulanan
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya biaya hidup, penting bagi kita untuk lebih cermat mengelola keuangan agar tetap stabil dan siap menghadapi kebutuhan di masa mendatang. Oleh karena itu, sebelum menggunakan THR, penting untuk memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan saat ini.
Hitung kembali semua pengeluaran bulanan, termasuk kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, sewa tempat tinggal, maupun cicilan. Jangan lupa juga untuk menghitung pengeluaran yang sering terlewat, seperti langganan aplikasi, donasi, atau pengeluaran tak terduga.
2. Buat anggaran untuk zakat dan kebutuhan primer
Setelah memahami kondisi keuangan secara menyeluruh, baru kamu dapat mengalokasikan THR untuk berbagai keperluan. Pertama-tama, prioritaskan kebutuhan wajib seperti zakat fitrah. Pada umumnya, besaran zakat fitrah adalah 2,5 kg dari jenis bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi.
Zakat fitrah juga dapat dibayarkan dengan uang tunai senilai takaran tersebut. Dengan membayar zakat fitrah, kamu berarti telah membagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan dan memiliki hak terhadap rezeki tersebut.
Setelah zakat fitrah terpenuhi, alokasikan dana THR untuk kebutuhan lainnya seperti biaya mudik, THR untuk keluarga, serta belanja kebutuhan Lebaran. Gunakan metode 50/30/20 untuk menyusun anggaran seperti 50 persen untuk kebutuhan dasar, 30 persen untuk dana darurat, utang, tabungan dan investasi, serta 20 persen untuk keinginan seperti baju baru dan hampers Lebaran.
Beberapa kiat yang dapat kamu terapkan untuk menghemat pengeluaran, di antaranya memesan tiket mudik lebih awal untuk mendapatkan harga lebih murah, memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan berbagai pihak, hingga menetapkan anggaran konsumsi, terutama untuk bukber yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia.
Nah, jika THR tidak mencukupi kebutuhan, saatnya untuk lebih selektif dalam pengeluaran serta berkreasi untuk menambah pemasukan. Bulan puasa membuka banyak peluang usaha, seperti menerima pesanan kue, berjualan pakaian, atau usaha lainnya. Dengan perencanaan yang baik, THR dapat digunakan secara optimal tanpa membebani keuangan di masa depan.
3. Lunasi utang yang ada
Salah satu hal yang tidak boleh kamu lupakan dalam mengatur THR adalah mengendalikan dan melunasi utang. Salah satu strategi yang dapat kamu gunakan adalah metode snowball. Pada metode ini, utang dengan saldo terkecil didahulukan sambil melakukan pembayaran minimum untuk utang lainnya.
Setelah utang terkecil lunas, kamu bisa mulai melunasi utang terkecil kedua, sambil terus melakukan pembayaran bulanan minimum untuk semua utang lainnya. Dengan ini, kamu bisa lebih termotivasi untuk berpegang pada rencana pelunasan utang.
4. Siapkan dana darurat dan investasikan untuk masa depan
Setelah itu, ada baiknya kamu menyisihkan sebagian dari THR untuk dana darurat, terutama setelah pengeluaran besar saat Lebaran. Seperti yang disebutkan di atas, idealnya kamu memisahkan 30 persen dari THR dan pendapatan untuk dana ini.
Selain itu, pertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian THR ke aset finansial seperti reksa dana atau obligasi agar nilainya bertumbuh di masa depan.
Selain memastikan investasi dan dana darurat yang cukup, perlindungan diri juga menjadi hal yang tak kalah penting, terutama dalam keseharian maupun saat perjalanan mudik di musim libur Lebaran. Di sinilah asuransi berperan untuk memberikan ketenangan dan rasa aman.
(Dhera Arizona)