Beda Asuransi Vs Investasi, Ketahui Sebelum Miliki Produknya
Berikut penjelasan mengenai asuransi dan investasi serta kelebihan juga kekurangannya.
IDXChannel - Dalam perencanaan keuangan, asuransi dan investasi menjadi produk keuangan yang selalu hadir. Lantas, apa bedanya antara asuransi dan investasi serta mana yang harus didahulukan?
Para agen asuransi biasanya menawarkan beberapa produk asuransi berupa investasi asuransi atau yang secara sederhana merupakan gabungan dua produk keuangan dengan manfaat berbeda.
Produk asuransi tetap memberikan jaminan proteksi terhadap kematian atau ketika Anda jatuh sakit. Sementara itu, produk investasi memberikan penambahan pengelolaan dana dengan keuntungan antara 15 sampai 30 persen per tiga tahun.
Produk asuransi di mana Anda membeli perlindungan jangka panjang sekaligus berinvestasi ini biasa dikenal sebagai asuransi unit link.
Biasanya, dalam produk ini menggabungkan antara manfaat asuransi jiwa dan kesehatan dengan investasi, dalam hal ini adalah investasi reksadana.
Hal yang membedakan unit link asuransi dengan asuransi biasa pada umumnya adalah ketika terjadi kerugian, nasabah bisa mendapatkan uang pertanggungan dan nilai tunai investasi sekaligus. Karena itu, produk jenis ini dianggap paling aman untuk investor.
Asuransi unit link dianggap lebih bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat di era modern dan dianggap lebih menguntungkan nasabah dibandingkan dengan asuransi tradisional atau umum dikenal dengan asuransi murni.
Meski begitu, asuransi jenis ini juga tetap memiliki risiko, seperti halnya saat Anda berinvestasi. Buat mengetahui mengenai investasi asuransi, mari simak pemaparan Lifepal.co.id berikut!
Perbedaan Asuransi dan Investasi
Saat membayar premi asuransi, Anda hanya akan mendapatkan proteksi tanpa ada penambahan dana dari premi yang dibayarkan, meski tidak ada klaim ataupun pada saat ada pengembalian premi.
Beda halnya dengan asuransi, saat berinvestasi, Anda akan mendapatkan penambahan biaya yang disetorkan. Keuntungannya tidak tetap dan dipengaruhi beberapa faktor.
Kedua produk yang berbeda ini dilebur jadi satu produk bernama investasi asuransi. Dalam produk satu ini, premi yang Anda bayar kepada perusahaan akan dibagi dua. Sebagian disetorkan untuk membayarkan premi, sebagian lagi dikelola oleh manajer investasi.
Manfaat Investasi Asuransi
Dengan satu produk, Anda bisa mendapatkan dua manfaat dari investasi asuransi yang dipilih. Namun, manfaat yang bisa diperoleh tidak akan maksimal karena premi maupun dana kelola yang disetorkan juga tidak maksimal.
Manfaat mendasar dari menjadi nasabah asuransi unit link adalah tertanggung dapat mengambil manfaat nilai tunai investasi yang telah didapatkan.
Meski manfaat nilai tunai telah diambil, manfaat yang telah disepakati di dalam polis asuransi tetap ada selama premi asuransi tetap dibayarkan sesuai kesepakatan dan bisa didapatkan oleh tertanggung, keluarga, atau ahli waris melalui proses pengajuan klaim asuransi.
Berikut ini beberapa keuntungan nasabah asuransi unit link:
1. Kemudahan berinvestasi
Banyak yang takut berinvestasi karena risiko dan kegagalan investasi pada masa lalu. Di dalam produk asuransi unit link, kita tidak perlu khawatir sebab dana akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi di dalam instrumen investasi yang beragam pula. Namun perlu diingat bahwa tiap jenis investasi memiliki risiko tersendiri dan tidak ada yang bisa aman 100 persen.
Maka dari itu, nasabah pun perlu menyadari bahwa nilai tunai yang bisa didapatkan dalam jangka panjang belum tentu sesuai dengan proyeksi awal sebagaimana keuntungan investasi pada tiap instrumen yang dipilih oleh manajer akan bervariasi. Lumrahnya, sebagian nasabah bisa saja mendapatkan nilai tunai yang lebih besar dibandingkan nasabah lain terlepas dari awalan periode berinvestasi yang sama.
2. Dua manfaat sekaligus
Investasi unit link memberikan manfaat perlindungan dan investasi. Cukup simpel saja, seiring premi asuransi tetap dibayarkan tepat waktu, kita sebagai nasabah mendapatkan manfaat perlindungan dan investasi. Kita bahkan tidak perlu bingung dalam mengurus dana investasi karena ada manajer investasi.
Nantinya kita bisa memilih instrumen investasi yang diinginkan. Bisa pada reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, atau bahkan pasar uang. Namun umumnya agar memudahkan, nasabah dapat memercayakan kepada perusahaan asuransi terkait untuk mengelola lewat manajer investasinya.
3. Periode proteksi lebih panjang
Salah satu kelebihan yang dimiliki asuransi unit link adalah masa pertanggungan yang lebih panjang hingga melampaui masa pertanggungan yang ditetapkan di dalam asuransi jiwa murni. Masa pertanggungannya bisa mencapai 75-80 tahun, lho. Namun, kita juga harus memahami kebijakannya secara detail, ya.
Jangan ragu untuk menanyakan dan berkonsultasi melalui layanan nasabah asuransi atau agen asuransi terkait supaya tidak ada kesalahpahaman saat pihak keluarga mengajukan klaim asuransi pada nantinya jika dibutuhkan.
4. Ada manfaat asuransi tambahan
Ada manfaat tambahan yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan. Dalam unit link kita tidak hanya mendapatkan asuransi jiwa saja, tetapi juga cacat total, serangan penyakit kritis, cacat tetap, perlindungan kecelakaan, serta biaya rawat inap, dan masih banyak lagi. Tentu tidak semua manfaat ini akan didapatkan secara otomatis.
Sebagian produk asuransi jiwa unit link memang ada yang memberikan sesuai ketentuan di dalam polis asuransinya, namun sebagian perusahaan lain menawarkannya dalam bentuk manfaat tambahan atau asuransi rider. Asuransi riser mewajibkan tambahan biaya premi.
5. Nilai tunai tidak akan hangus
Kita tentu pernah mendengar bahwa asuransi jiwa murni bisa saja hangus jika risiko yang ditanggung tidak pernah terjadi pada masa yang sudah disepakati. Hal ini tidak berlaku pada produk asuransi unit link. Kita bahkan bisa mencairkannya pada waktu tertentu.
Jadi, manfaatnya tidak hilang begitu saja. Investasi unit link memang memiliki banyak kelebihan. Namun, kita juga harus memperhitungkan besaran preminya akibat manfaat penambahan jumlah manfaat tambahan tersebut. Prinsipnya kembali pada hal yang kita butuhkan
Kekurangan Investasi Asuransi
Sebelum membeli produk asuransi ini, Anda perlu memahami sisi kelemahan dari produk asuransi agar kita bisa menelaah manfaat yang didapatkan secara maksimal.
Berikut ini adalah sisi kelemahan atau kekurangan dari investasi asuransi:
1. Biaya akuisisi yang tinggi
Asuransi unit link di Indonesia biasanya dipasarkan dengan cara yang sangat agresif. Marketing yang agresif biasanya menggunakan strategi pemasaran secara langsung sehingga bisa menjaring banyak nasabah. Pihak asuransi unit link biasanya akan memasang banyak tenaga pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
Hasil dari pemasaran langsung ini memang positif dan bisa menjaring banyak nasabah, namun nasabah yang semakin banyak ini secara otomatis akan membuat biaya akuisisi menjadi membengkak. Biaya akuisisi yang besar ini tetap dibebankan kepada nasabah.
Singkatnya, akuisisi asuransi adalah biaya yang dikeluarkan oleh nasabah untuk mendapatkan berbagai layanan jasa yang ditawarkan perusahaan asuransi, seperti komisi agen asuransi dan biaya operasional perusahaan asuransi. Biaya akuisisi biasanya diambil dari pemotongan premi yang dibayarkan oleh nasabah.
2. Transparansi yang minim
Di Indonesia, informasi mengenai investasi unit link, baik sejarah investasi, penempatan dana, hingga portofolio, dinilai sangat minim. Agen asuransi yang cenderung agresif biasanya hanya berkutat dengan ilustrasi-ilustrasi abstrak tanpa memberikan perimeter yang jelas.
Mayoritas calon nasabah yang masih awam dengan dunia investasi cenderung tidak memiliki pembanding yang bisa dipakai sebagai penilai kualitas produk investasi yang ditawarkan oleh agen asuransi unit link.
3. Administrasi yang rumit
Untuk berinvestasi di unit link, permintaan nasabah biasanya harus melalui beberapa pihak sebelum bisa diproses, misalnya melalui agen asuransi, perusahaan asuransi, dan manajer asuransi. Panjangnya rantai instruksi ini menjadikan proses administrasi menjadi semakin lama dan tidak efisien.
Proses yang panjang dan melalui beberapa pihak ini menjadikan proses penyelesaian menjadi lebih lama dan sepenuhnya dibebankan kepada nasabah. Kasus yang terjadi, misalnya instruksi nasabah diberikan pada hari H dan nyatanya baru bisa diselesaikan pada H+2.
4. Mengabaikan faktor inflasi
Agen asuransi unit link sering menyampaikan pemutusan pembayaran premi setelah melewati tahun tertentu. Namun agen tidak akan menjelaskan mengenai tingkat inflasi yang setiap tahun meningkat. Inflasi yang terus meningkat memaksa nasabah untuk menambah jumlah premi yang dibayarkan pada tiap tahun berikutnya.
Faktor inflasi inilah yang biasanya tidak disampaikan oleh agen unit link sehingga nasabah yang tidak paham akan investasi atau asuransi bisa merasa salah paham.
Maksimalkan Masing-Masing Produk Secara Terpisah
Pengetahuan kita tentang asuransi dan investasi ini masih rendah. Agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik, tentu kedua hal ini lebih baik dipisahkan melihat keuntungannya tidak maksimal jika keduanya digabungkan.
Jika tetap memutuskan tetap membeli polis jenis ini, maka sebaiknya pilihlah antara investasi asuransi konvensional atau investasi asuransi syariah.
(IND)