MILENOMIC

Kenali Perbedaan Yuan dan Renminbi, Sudah Tahu?

Ratih Ika Wijayanti 22/12/2022 12:13 WIB

Banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan yuan dan renminbi. Pasalnya, mata uang China ini kerap digunakan dalam dua istilah yang berbeda. 

Kenali Perbedaan Yuan dan Renminbi, Sudah Tahu? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan yuan dan renminbi. Pasalnya, mata uang China ini kerap digunakan dalam dua istilah yang berbeda. 

Penggunaan dua nama mata uang tersebut pun tak ayal menimbulkan pertanyaan apakah China memiliki dua mata uang yang berlaku secara internasional. Sebab, tak sedikit orang menyebut bahwa mata uang China adalah yuan, sementara sebagian yang lain menyebut mata uang China dengan sebutan renminbi. 

Lalu, apa perbedaan yuan dan renminbi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Perbedaan Yuan dan Renminbi

Yuan China (CNY) dan renminbi (RMB) merupakan istilah yang kerap digunakan untuk merujuk pada mata uang yang digunakan masyarakat China. Dilansir dari Brookings.edu, yuan mengacu merupakan nama unit di mana renminbi berdenominasi. 

Meski demikian, nama ini digunakan untuk mata uang China secara umum. Istilah yuan ini seringkali digunakan sebagai singkatan tidak resmi untuk penyebutan mata uang di pasar. 
Sementara itu, renminbi (RMB) merupakan nama resmi mata uang China. Dengan demikian, secara internasional mata uang China adalah renminbi (RMB). 

Lalu, mengapa mata uang China juga disebut dengan nama yuan? Hal ini lantaran yuan merupakan unit mata uang resmi China yang berarti satuan renminbi adalah yuan. Seperti halnya pound yang merupakan satuan dasar dari Sterling pada mata uang Inggris Raya, yuan pun merupakan satuan dari mata uang renminbi. 

Sebagai contoh, ketika Anda berbelanja di China dan melihat harga barang sebesar 20 yuan, maka uang yang Anda bayarkan sejumlah 20 yuan tersebut adalah renminbi. 

Sejarah Penggunaan Yuan

Dilansir dari Investopedia, yuan dalam bahasa Mandarin merujuk pada benda bulat atau bundar. Pada mulanya, kata ini digunakan untuk dolar Spanyol perak yang diperkenalkan para pedagang Eropa pada abad ke-17 dan ke-18. 

Setelah itu, China pun mulai mencetak koin yuan peraknya sendiri pada tahun 1889. Dinasti Qing dan pemerintah Republik awal pun mulai mengedarkan uang baik uang koin perak maupun uang kertas dengan nama yuan. Dari sanalah, penggunaan nama yuan mulai dilakukan untuk merujuk pada satuan mata uang yang digunakan penduduk China.  

Untuk membedakannya dengan mata uang daratan China lainnya, masyarakat China pun lantas menggunakan singkatan CNY yang merujuk pada yuan China modern. Adapun pecahan uang kertasnya terdiri dari 100 yuan, 50 yuan, 20 yuan, 10 yuan, 5 yuan, dan 1 yuan. Satu yuan ini masih bisa dibagi ke dalam pecahan lebih kecil lainnya seperti jiao (sepersepuluh yuan) dan fen (sepersepuluh jiaho). 

Sejarah Penggunaan Renminbi

Renminbi merupakan nama mata uang resmi China. Uang kertas renminbi pertama dikeluarkan selama masa perang saudara di China yakni pada Desember 1948. Partai komunis mendirikan Bank Rakyat Tiongkok dan mengeluarkan uang kertas renminbi tersebut. Mata uang baru ini juga digunakan sebagai bentuk penyatuan ekonomi China yang selanjutnya dibagi ke dalam beberapa mata uang regional.

Mata uang baru ini sekaligus menjadi pembeda antara pemerintah yang baru dan pemerintah sebelumnya yang kebijakannya menyebabkan inflasi tinggi. Selanjutnya, pada tahun 1955, renminbi kembali direvaluasi pada tingkat 10.000 banding satu. Dengan demikian, setiap satu yuan dalam seri baru bisa menggantikan 10.000 yuan seri lama. 

Itulah penjelasan mengenai perbedaan yuan dan renminbi sebagai mata uang China yang kerap menjadi kebingungan banyak orang. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa yuan dan renminbi sama-sama merujuk pada mata uang China. Renminbi adalah nama resmi dari mata uang China, sementara yuan adalah unit mata uang atau satuan mata uang tersebut.

SHARE