Minim Lapangan Kerja, 3.000 Warga Kolaka Utara Pilih Merantau Mencari Nafkah
Sulitnya lapangan pekerjaan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara menyebabkan warganya merantau untuk mencari nafkah.
IDXChannel - Sulitnya lapangan pekerjaan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara menyebabkan warganya merantau dari kampung halaman untuk mencari lapangan pekerjaan.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigras (Disnakertrans) setempat, jumlah warga Kolut yang menggantung hidup di luar daerah mencapai 3.000 jiwa.
Pj Bupati Kolut, Parinringi mengatakan daerah tujuan warganya merantau dominan menyasar kawasan industri pertambangan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Hal ini menjadi perhatian serius pemda setempat karena daerah penghasil nikel itu belum ada smelter.
"Kalau ini kita bisa buktikan (smelter), kita akan tarik kembali untuk bekerja di Kolut," harap Parinringi pada momen peringatan hari jadi Kolut yang ke-19 tahun, Minggu (8/1/2023).
Pihaknya berupaya dan juga berharap kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD)-nya agar mempermudah investor untuk berinvestasi di daerah. Pengaspalan jalan-jalan juga perlu ditingkatkan.
Begitu juga dengan perhotelan, menambah kapasitas dermaga dan pelabuhan laut, hingga mewujudkan pembangunan bandara.
"Hari ini, salah satu pihak investor dari Asia akan melakukan survei lokasi persiapan pembangunan mulai dari lokasi pembangkit listrik, pembangunan pabrik, dan pelabuhan," pungkasnya.
Ketua DPRD Kolut, Buhari, mengatakan pihaknya telah menuntaskan perda tata ruang untuk empat kecamatan yang dipersiapkan sebagai kawasan industri yakni Tolala, Batu Putih, Porehu dan Pakue Utara.
Zona tersebut dipandang layak secara feasibility study baik dari segi fisik, ekonomi dan sosial dan lingkungan.
Dalam pembahasan anggaran 2023, DPRD juga mendukung BLK untuk memberikan kemampuan untuk tenaga kerja yang ada di Kolut.
"Kita harus support dengan anggaran supaya yang dibutuhkan di industri ini betul-betul bisa diberi pelatihan," ujarnya.
(FRI)