IDXChannel - Harga komoditi kopra yang terjun bebas di pasaran membuat para pengepul di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara banyak yang gulung tikar. Selain daging kopra, para petani terpaksa menjual tempurung kelapa untuk menambah pendapatan.
Hasanuddin, petani kopra di Desa Patowonua, Kecamatan Lasusua mengatakan, harga kopra terjun dari angka Rp12.000 pada September lalu menjadi Rp6.200 per Kilogram (Kg).
"Ini masih mendingan. Sebelumnya hanya dibeli Rp5.000 per KG," ungkapnya, Rabu (30/11/2022).
Hasanuddin mengaku tidak punya pilihan karena buah kelapanya yang sudah matang harus dipanen untuk dijual. Pasalnya, para pedagang pengepul yang biasanya saling berlomba membeli komoditinya juga banyak yang gulung tikar.
Harga Kopra Petani Anjlok, Intip Besarannya
"Di desa saya sisa satu yang keliling membeli. Kemarin (Oktober) saya jual 600 KG," bebernya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk jasa pemanjat kelapa per batang dipatok Rp15.000. Opsi kedua yakni hasil panen dibagi rata sesuai jumlah biji yang berhasil diturunkan dari pohonnya.
Untuk menambah penghasilan, Hasanuddin juga membeli kelapa petani lain seharga Rp 800-1.000 per biji. Batok kelapa yang biasa ia serahkan cuma-cuma ke orang lain kini ia dijual ke pedagang arang seharga Rp1.000 per KG.
Di tempat terpisah, Usman, warga Kecamatan Lambai mengatakan, harga kopra biasa dengan jenis putih hanya terpaut Rp300-Rp 500 per KG. Hasil panen tidak sebanyak sebelumnya karena beberapa petani memilih menebang tanaman usia tua untuk dijual ke pedagang kayu.