sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Fundamental Solid di Q3-2025, Direktur Mandiri: Momentum Buyback dan Digitalisasi Jadi Kunci

Banking editor Shifa Nurhaliza Putri
07/11/2025 15:38 WIB
Bank berkode emiten BMRI ini mencatatkan laba bersih naik 1,84 persen secara bulanan atau month on month (MoM) menjadi Rp4,14 triliun.
Fundamental Solid di Q3-2025, Direktur Mandiri: Momentum Buyback dan Digitalisasi Jadi Kunci. (Foto: doc. IDXC)
Fundamental Solid di Q3-2025, Direktur Mandiri: Momentum Buyback dan Digitalisasi Jadi Kunci. (Foto: doc. IDXC)

IDXChannel – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kinerja keuangan solid hingga September 2025. Bank berkode emiten BMRI ini mencatatkan laba bersih naik 1,84 persen secara bulanan atau month on month (MoM) menjadi Rp4,14 triliun. Selain itu, hingga kuartal III tahun 2025 mencatatkan laba bersih sebesar Rp37,73 triliun.

Pencapaian tersebut mencerminkan ketahanan bisnis dan efektivitas strategi pengelolaan pendapatan serta biaya yang dijalankan secara disiplin.

Dalam podcast The Fundamentals! yang ditayangkan oleh IDX Channel, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyampaikan pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) yang terus menguat dengan kontribusi terhadap total pendapatan mencapai 32 persen. 

“Sejauh ini secara fundamental kinerja Bank Mandiri itu menunjukkan tren yang positif,” ungkap Novita, dalam podcast The Fundamentals! yang ditayangkan oleh IDX Channel, pada Selasa (5/11/2025).

Novita menjelaskan bahwa pertumbuhan aset dan kredit Bank Mandiri berhasil melampaui rata-rata industri perbankan nasional. Hingga kuartal III-2025, pertumbuhan kredit mencapai 11,6 persen, jauh di atas rata-rata industri sebesar 6,93 persen. 

“Kalau kita lihat Bank Mandiri secara bank only, pertumbuhannya sudah jauh di atas rata-rata industri,” ungkapnya. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau NPL berhasil dijaga di angka 1,03 persen, yang menunjukkan kualitas kredit yang sehat dan pengelolaan risiko yang efektif.

Kinerja solid tersebut turut didukung oleh stabilitas Net Interest Margin (NIM) yang berada di level 4,89 persen, sesuai dengan konsensus internal antara 4,8 persen hingga 5 persen. “NIM kita di 4,89 persen, within the range konsensus kami, dan sampai September ini masih on track,” ujar Novita. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement