Obat Herbal Ini Bisa Ringankan Gejala BA.4 dan BA.5
Ada beberapa obat herbal yang ternyata mampu meringankan gejala dari subvarian BA.4 dan BA.5 yaitu flu dan batuk.
IDXChannel - Mengalami sakit flu dan batuk di tengah pandemi Covid-19, tentu perlu diwaspadai. Mengingat subvarian BA.4 dan BA.5 tengah mendominasi kasus di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa obat herbal yang ternyata mampu meringankan gejala dari subvarian BA.4 dan BA.5 yaitu flu dan batuk.
1. Pasta Kunyit
Diketahui kunyit adalah rempah-rempah tradisional yang telah menjadi obat untuk melawan infeksi apapun!. Bagi kamu yang sedang flu dan batuk bisa menjadi opsi mengobati secara herbal dengan mengkonsumsi pasta kunyit sederhana.
Yang mana terbuat dari bubuk kunyit dan madu organik mentah dapat mengisi dengan antioksidan dan vitamin, yang melawan strain virus yang buruk.
2. Lakukan pijat
Pijat bukan hanya mengurangi badan pegal atau masuk angin. Menggunakan minyak tertentu untuk memijat diri sendiri dapat menenangkan sistem saraf, memperkuat kekebalan dan juga mengatasi infeksi kronis lainnya.
3. Minum Ashwagandha
Pada umumnya ketika seseorang mengalami batuk atau flu, di Indonesia identik jahe. Namun ternyata ramuan Ayurveda ini, sekarang dijual seperti kacang goreng di seluruh barat dan mengandung kekuatan magis penyembuhan tubuh dari infeksi dan gejala pilek, batuk, dan virus.
Ditambah sifat penambah kekebalan alami dari ramuan ini juga dapat membantu Anda mengatasi stres kronis dan kelelahan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus.
4. Rutin minum air lemon
Sebab air lemon jadi minuman menyegarkan juga dapat mengurangi sakit tenggorokan yang terjadi saat pilek atau flu. Dengan begitu, tidak perlu ke dokter, hanya perlu melakukan istirahat.
Sementara, menurut WebMD, kebanyakan orang sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus seperti pilek atau flu. Dengan gejala seperti pilek atau hidung tersumbat, bersin, batuk, demam ringan, dan kelelahan.
"Untuk sebagian besar sakit tenggorokan, Anda mungkin tidak perlu ke dokter. Anda dapat mengobatinya dengan obat yang dijual bebas, mengambil cuti dari pekerjaan, dan istirahat," kata Jeffrey A. Linder, MD, MPH dilansir WebMD, Jumat (22/7/2022)
(DES)