Hadapi Gelombang Ketiga, Begini Kondisi Stok Obat Covid-19 di Indonesia

IDXChannel - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak dalam beberapa hari terakhir. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, per 1 Februari 2022, terdapat tambahan 16.021 kasus positif Covid-19.
Lonjakan kasus tersebut diketahui berkaitan dengan masuknya varian Omicron di Indonesia sejak pertengahan Desember 2021. Dengan adanya varian baru ini, Indonesia diprediksi menghadapi puncak gelombang 3 Covid-19 pada Februari 2022.
Di tengah lonjakan kasus, lantas bagaimana persiapan dan ketersediaan obat Covid-19 di Indonesia?
Ketua Umum Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia Tirto Kusnadi mengungkapkan bahwa stok obat Covid-19 seperti favipiravir, remdesivir, azitromisin, hingga molnuvirapir yang bahan bakunya impor, tersedia di Indonesia.
Bangkitkan Pariwisata, 1000 Pegawai Hotel di Cirebon Jalani Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga
“Kita terus konsolidasi seluruh anggota GP Farmasi mempersiapkan semua kebutuhan seperti favipiravir, remdesivir, heparin, fondaparinux, hingga azitromisin, hampir semua kebutuhan parasetamol dan sebagainya sudah tersedia cukup,” kata Tirto pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VI DPR, Rabu (2/2/2022).
Dia menjelaskan, bahkan beberapa obat Covid-19 seperti favipiravir, remdesivir, azitromisin tidak hanya disediakan oleh satu perusahaan farmasi saja. Selain itu, obat-obat Covid-19 lainnya seperti vitamin C, D, E, hingga zinc juga tersedia hingga ratusan juta tablet.
“Kita sudah siap menghadapi apa saja yang terjadi, kecuali jika dipaksakan bila ada obat-obat baru yang belum ada di Indonesia,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Tirto juga menyinggung ketersediaan molnuvirapir yang bahan bakunya harus diimpor dari luar negeri. Meski begitu, ketersediaannya cukup untuk saat ini.
“Obat itu pasti selalu melalui penelitian sampai akhirnya diproduksi, dan jumlahnya pun saat ini tidak mengkhawatirkan. Tersedia, cukup,” jelasnya.
(NDA)