Penting Bagi Keuangan Perusahaan, Catat Cara Mencatat Saldo Piutang Dagang dalam Bisnis
Memahami cara menghitung piutang dagang merupakan salah satu aspek penting dalam arus kas perusahaan
IDXChannel - Memahami cara menghitung piutang dagang merupakan salah satu aspek penting dalam arus kas perusahaan. Ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa kepada pelanggan dengan pembayaran yang ditunda, maka perusahaan tersebut memiliki piutang dagang.
Mencatat saldo piutang dagang dengan tepat sangat penting untuk menghindari masalah keuangan di masa depan. Artikel ini akan membahas cara mencatat saldo piutang dagang dalam bisnis secara efektif.
Apa Itu Piutang Dagang?
Piutang dagang adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan akibat transaksi jual beli barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. Piutang ini harus dicatat dengan tepat untuk memastikan keuangan perusahaan tetap terkontrol dengan baik.
Cara Mencatat Piutang Dagang
Mengutip berbagai sumber, berikut adalah cara untuk mencatat saldo piutang dagang dalam sistem pembukuan yang benar:
a. Mencatat Penjualan Kredit
Saat perusahaan melakukan penjualan secara kredit, piutang dagang harus dicatat dengan cara berikut:
- Debet: Piutang Dagang (Account Receivable)
- Kredit: Pendapatan Jualan (Sales Revenue)
Contoh:
Jika perusahaan menjual barang senilai Rp10.000.000 dengan pembayaran kredit, pencatatannya adalah:
- Debet Piutang Dagang Rp10.000.000
- Kredit Pendapatan Jualan Rp10.000.000
b. Mencatat Pembayaran Piutang
Ketika pelanggan membayar piutang, maka transaksi pencatatannya adalah:
- Debet: Kas/Bank (Cash/Bank)
- Kredit: Piutang Dagang (Accounts Receivable)
Contoh:
Jika pelanggan membayar Rp10.000.000, pencatatannya adalah:
- Debet Kas/Bank Rp10.000.000
- Kredit Piutang Dagang Rp10.000.000
c. Menangani Piutang Tak Tertagih
Terkadang, beberapa piutang tidak dapat tertagih, baik karena pelanggan gagal bayar atau masalah lainnya. Dalam hal ini, perusahaan harus menghapus piutang tersebut dengan mencatatnya sebagai kerugian piutang tak tertagih:
- Debet: Kerugian Piutang Tak Tertagih (Bad Debt Expense)
- Kredit: Piutang Dagang (Accounts Receivable)
d. Menggunakan Cadangan Kerugian Piutang
Beberapa perusahaan menggunakan cadangan kerugian piutang untuk mengantisipasi piutang yang mungkin tak tertagih. Pencatatannya dilakukan dengan:
- Debet: Beban Cadangan Kerugian Piutang (Allowance for Bad Debts Expense)
- Kredit: Cadangan Kerugian Piutang (Allowance for Bad Debts)
Mencatat saldo piutang dagang dengan tepat merupakan bagian penting dari manajemen keuangan perusahaan. Proses ini tidak hanya membantu menjaga arus kas, tetapi juga membantu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memastikan kelancaran operasional bisnis.
Dengan mengikuti cara yang benar dalam pencatatan piutang dagang, perusahaan dapat meminimalkan risiko kerugian dan meningkatkan efisiensi keuangan perusahaan. Dengan menggunakan sistem pembukuan yang baik, serta menjaga komunikasi yang jelas dengan pelanggan, bisnis dapat mengelola piutang dagang dengan lebih efektif dan mengoptimalkan cash flow perusahaan.
(Shifa Nurhaliza Putri)