4 Alasan Silicon Valley Bank Bangkrut, Nomor 2 Bisa Terjadi di Indonesia
Alasan Silicon valley Bank bangkrut terjadi karena berbagai faktor. Selain karena suku bunga Bank Sentral, bangkrutnya salah satu Bank terbesar di dunia.
IDXChannel – Alasan Silicon valley Bank bangkrut terjadi karena berbagai faktor. Selain karena suku bunga Bank Sentral, bangkrutnya salah satu Bank terbesar di dunia disebabkan hal lain.
Seperti diketahui, ekonomi dunia dikejutkan dengan bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB). Bank ini berdiri 1982 oleh Wells Fargo Roger Smith dan Bill Biggerstaff bersama dengan seorang profesor Stanford Bob Medearis. Harus tutup lantaran nyaris tak memiliki modal.
Selain dua hal diatas, lantas apa Alasan Silicon Valley Bank bangkrut? Simak faktor-faktor yang sudah kami himpun.
Profil singkat Silicon Valley Bank
Sebagai bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat, Silicon Valley Bank berfokus membantu startup di negara tersebut. Mereka memproyeksikan aset hingga USD209 miliar dan deposito USD175,4 miliar pada akhir tahun 2022.
Bank yang berkantor pusat di California sempat menawarkan berbagai layanan kepada kliennya seperti perbankan komersial, perbankan investasi, manajemen aset dan layanan lainnya.
Sebelum tutup, Bank itu memiliki cabang di 13 negara, antara lain Tiongkok, India, Israel/Palestina, dan Inggris. Hampir 65% dari penggunanya adalah startup AS.
Alasan Silicon Valley Bank Bangkrut
1. Sejumlah Klien SVB Hadapi Krisis Uang Tunai
Suku bunga yang tinggi menyebabkan banyak usaha rintisan terpaksa gulung tikar. Ini membuat penggalangan dana pribadi sekarang lebih mahal.
Beberapa nasabah Silicon Valley Bank mulai menarik uang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini memuncak dengan Silicon Valley Bank mencari cara untuk memenuhi penarikan pelanggannya.
4 Alasan Silicon Valley Bank Bangkrut, Nomor 2 Bisa Terjadi di Indonesia. (FOTO : MNC MEDIA)
2. Kenaikan Suku Bunga The Fed
Federal Reserve Bank of the United States telah menaikkan suku bunga dari rekor terendah sejak setahun yang lalu dalam upaya untuk mencegah inflasi. Karena itu, Investor tidak mau mengambil risiko ketika uang yang tersedia bagi mereka meningkat nilainya karena naiknya suku bunga.
Ini kemudian membebani perusahaan rintisan teknologi, klien utama Silicon Valley Bank. Pasalnya, investor mereka memilih menghindari risiko.
3. Silicon Valley Bank Menjual Portofolio Obligasi
Untuk memenuhi kebutuhan penarikan uang oleh nasabahnya, SIlicon Valley Bank semoat menjual portofolio obligasi senilai USD21 miliar dolar AS. Obligasi iru berasal dari portofolio Departemen Keuangan AS.
Dari penjualan itu, mereka hanya menghasilkan laba sebesar 1,79 persen, yang agak kurang dari laba rata-rata. Bukan untung, mereka malah merugi USD1,8 miliar dan harus diselesaikan melalui peningkatan modal.
4. Gagalnya Penjualan Saham
Alasan Silicon Valley Bank bangkrut yang terakhir dalam daftar kami adalah karena gagalnya penjualan saham yang terjadi. Terakhir, Silicon Valley Bank kemudian mengumumkan akan menjual USD2,25 miliar dolar AS berbentuk saham biasa dan saham preferen konversi namun penjualan saham tersebut tidak berhasil untuk mengatasi kebangkrutan
Itulah beberapa alasan Silicon Valley Bank bangkrut. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan dapat menambah wawasan Anda. (MYY)