News

AdaKami Investigasi Dugaan Nasabah Bunuh Diri, Identitasnya Masih Dicari

Cahya Puteri Abdi Rabbi 22/09/2023 12:45 WIB

AdaKami masih melakukan proses pencarian data diri nasabah yang diduga bunuh diri akibat teror petugas penagih utang atau debt collector (DC).

AdaKami Investigasi Dugaan Nasabah Bunuh Diri, Identitasnya Masih Dicari. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Platform pinjaman online (pinjol) AdaKami masih melakukan proses pencarian data diri nasabah yang diduga bunuh diri akibat teror petugas penagih utang atau debt collector (DC).

Sebagaimana diketahui, AdaKami tengah ramai diperbincangkan karena seorang nasabahnya diduga melakukan bunuh diri pada Mei 2023.

“Selama ini kami sudah coba tanya ke akun yang menyebarkan berita ini, kami meminta nama, nomor KTP dan nomor telepon untuk bisa kami investigasi sesuai ketentuan,” kata Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (22/9/2023).

Meski demikian, Bernardino mengaku pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan informasi lengkap mengenai korban. Pihaknya masih menunggu akun tersebut untuk memberikan informasi selengkap-lengkapnya.

“Sebenarnya kami ingin tahu juga kebenarannya, karena sudah seminggu ini viral tapi belum ada keluarga korban yang mendatangi kami,” ujar pria yang akrab disapa Dino itu.

Dari pihak internal AdaKami, lanjut Dino, tidak ditemukan nasabah dengan inisial ‘K’ yang mengajukan pinjaman sebesar Rp9 juta seperti kabar yang beredar. Pihaknya sudah melakukan pengecekan basis data perusahaan dan menyesuaikan dengan informasi yang beredar, namun hasilnya nihil.

“Sekali lagi kami terbuka untuk informasi tambahan terhadap adanya dugaan korban bunuh diri,” ucap Dino.

Sebelumnya, AdaKami juga telah memenuhi panggilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan klarifikasi dan konfirmasi berita yang beredar di media sosial dan media massa mengenai adanya dugaan korban bunuh diri, teror penagihan, dan tingginya bunga atau biaya pinjaman.

Kabar mengenai nasabah AdaKami melakukan bunuh diri akibat teror petugas penagih utang pertama kali dibunyikan oleh akun Twitter @rakyatvsoinjol. Dalam unggahannya, akun tersebut menerangkan bahwa korban berinisial K, berjenis kelamin pria, sudah berkeluarga memiliki anak berumur tiga tahun dan mengakhiri hidupnya pada Mei 2023. 

K disebut meminjam uang di AdaKami sebesar Rp9,4 juta. Namun, jumlah pinjaman tersebut membengkak, di mana dana yang harus dikembalikan korban menjadi hampir Rp19 juta. Besarnya dana yang harus dikembalikan disebut karena kebijakan biaya layanan pada platform AdaKami yang hampir 100% dari dana pinjaman.

(YNA)

SHARE